Kasus Covid-19 Melandai, Pendapatan Siloam Masih Tumbuh 20 Persen di Q4-2021

30 Maret 2022 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rumah Sakit Siloam.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit milik Lippo Group, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mencatatkan kinerja perusahaan yang positif di kuartal IV-2021. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan Siloam tercatat sebesar Rp 1,75 triliun atau meningkat 20 persen dari Rp1,46 triliun pada kuartal IV-2020.
ADVERTISEMENT
Adapun jika dibanding sebelum Covid-19 ada 2019, EBITDA dan laba bersih Siloam pada kuartal IV-2021 tumbuh masing-masing sebesar 19 persen dan 287 persen. Siloam juga mencatat pertumbuhan base case (non Covid-19) tertinggi pada bulan November dan Desember 2021 dan pencapaian ini telah melampaui pada bulan Januari tahun 2022.
"Walaupun hampir tidak ada pendapatan dari kasus Covid-19, pendapatan pada kuartal akhir tahun lalu berhasil melampaui 2020, yang sangat terdampak oleh Covid-19,” tulis Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan dalam keterangannya yang dikutip kumparan, Rabu (30/3).
Petugas menyuntikan vaksin Sars-cov-2 Sinovac kepada tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Manajemen Siloam, lanjut dia terus fokus untuk berinvestasi pada program dan kemampuan klinis selama 2 tahun ini dan program-program ini akan menuntun Siloam kepada peningkatan pendapatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Siloam membukukan pendapatan dan hasil finansial tertinggi di tahun 2021 dan saya mengucapkan terima kasih kepada manajemen karena atas kerja keras mereka dalam melalui pandemi, Siloam berada di posisi yang sangat baik untuk terus melaju menuju kegiatan operasional yang bebas Covid-19,” tambah Darjoto.
Adapun saat ini Siloam telah menggunakan peralatan pemasaran berbasis teknologi. Di mana pasien yang menggunakan layanan digital berkontribusi sebesar 6 persen terhadap total volume pada Januari tahun 2021 dan pada bulan Januari 2022.
Kontribusi ini meningkat menjadi 15 persen, kota Jakarta sendiri berkontribusi sebesar 25 persen dari pasien yang menggunakan layanan digital. Siloam menilai pencapaian ini akan terus meningkat dan akan mempengaruhi bisnis dalam pertumbuhan volume pasien.
ADVERTISEMENT