Kasus COVID-19 Melonjak Lagi, RI Bisa Jatuh ke Jurang Resesi untuk Kedua Kali

18 Juni 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi resesi ekonomi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi resesi ekonomi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kenaikan kasus baru COVID-19 membayangi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai sudah berada dalam tren positif. Ekonom Senior Fadhil Hasan bahkan mengatakan apabila lonjakan kasus ini tidak dapat diredam, Indonesia berpotensi masuk ke jurang resesi untuk kedua kalinya.
ADVERTISEMENT
“Kita akan mengalami keadaan serupa yang terjadi di 2020. Kita akan kembali memasuki zona merah atau resesi setelah mungkin triwulan II kita mengalami suatu pertumbuhan yang positif,” ujar Fadhil dalam Narasi Institute Zoominari Kebijakan Publik: Lonjakan Kasus COVID-19 dan Ancaman Pemulihan Ekonomi, Jumat (18/6).
Menurut Fadhil, ada kemungkinan Indonesia bisa keluar dari jurang resesi karena pertumbuhan ekonomi di kuartal II diramal akan rebound tinggi. Namun adanya lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi akhir-akhir ini diprediksi bisa menarik Indonesia ke jurang resesi kembali.
Fadhil Hasan. Foto: Dok. Asian Agri
Menurut Fadhil kondisi saat ini hampir sama seperti pada Maret 2020. Fadhil menyayangkan di awal-awal pandemi saat itu, pemerintah tidak langsung melakukan tindakan tegas. Sehingga dampaknya, perekonomian di triwulan I langsung menurun dibandingkan triwulan IV 2019. Kondisi pun makin memburuk sebab pertumbuhan ekonomi terus-terusan minus dua kali berturut-turut hingga akhirnya Indonesia resmi resesi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu Fadhil mengingatkan pada pemerintah agar segera mengambil langkah extraordinary. Sebab kalau tidak, kondisi seperti 2020 bisa terulang lagi.
“Jika pemerintah akan melakukan langkah extraordinary ya sekarang ini. Adanya lonjakan kasus tentunya bila berlangsung lama itu akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung,” ujarnya.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2021 pun masih minus 0,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Dengan demikian, Indonesia masih terbelit resesi. Perekonomian masih minus sejak kuartal II tahun lalu hingga akhir Maret 2021.