Kata Sandiaga Uno Soal 100 Hari Kinerja Erick Thohir: Sangat Berat

30 Januari 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Sandiaga Uno saat menghadiri acara Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dengan tema 'Young penting Indonesia' di Kemang Village. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Sandiaga Uno saat menghadiri acara Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dengan tema 'Young penting Indonesia' di Kemang Village. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengusaha yang juga mantan Wakil Calon Presiden Sandiaga Uno, memberikan pendapat mengenai kinerja 100 hari sahabatnya yang saat ini menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
Sandiaga menilai pekerjaan yang diemban Erick Thohir tidak mudah. Ada banyak persoalan yang harus dihadapi sejak pertama kali menjabat sebagai Menteri BUMN, seperti persoalan Garuda Indonesia, Jiwasraya, hingga Asabri.
"Erick tugasnya berat banget ya. Jadi saya doa buat beliau karena kita nggak pernah terpikir sektor keuangan seperti Jiwasraya, Asabri, terus ada beberapa lagi, Garuda, itu tiba-tiba muncul di awal tugasnya Mas Erick," katanya saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).
Untuk itu, Mantan Ketua Umum Hipmi periode 2005-2008, ini berharap Erick Thohir terus memperbaiki integritas pimpinan perusahaan pelat merah. Sebab, perusahaan-perusahaan milik negara ini merupakan benteng ekonomi Indonesia.
Sandiaga Uno (kanan) berpelukan dengan Erick Thohir saat menghadiri acara Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dengan tema 'Young penting Indonesia' di Kemang Village. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
"Benteng ekonomi kita itu adalah BUMN. Dan buffer ekonomi rakyat itu dari BUMN. Jadi nggak fair juga kalau menilai mas Erick di 100 hari. Beri kesempatan mas Erick untuk terus (membenahi)," katanya.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk persoalan Jiwasraya, Sandiaga menegaskan supaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) refleksi kewenangan dalam kasus perusahaan asuransi negara tersebut. Sebab OJK memiliki peranan signifikan menentukan keputusan persoalan kasus Jiwasraya.
"Terus terang menurut saya OJK harus refleksi, anything signifikan fundamental the last for five years untuk memastikan capital market kita itu lebih transparan, lebih akuntabel dan tak dijadikan arena untuk goreng-gorengan saham," terangnya.