KCIC Ungkap Penyebab Molornya Target Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

18 Januari 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana proyek pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di wilayah Padalarang, Jawa Barat, Rabu (17/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proyek pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di wilayah Padalarang, Jawa Barat, Rabu (17/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan molor. Semula, kereta cepat tersebut ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2022. Namun, Presiden Jokowi menyebut target beroperasinya pada Juni 2023.
ADVERTISEMENT
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan penggarap proyek ini pun buka suara. GM Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry, menyebut salah satu kendalanya karena tekstur lahan yang di area penggarapan terowongan (tunnel).
“Mengenai target operasi di pertengahan tahun 2023, faktor utamanya adalah tantangan geologis yang ekstrem yang akhirnya membuat progres pembangunan melambat,” kata GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Rahadian Ratry saat dihubungi, Selasa (18/1).
Rahadian menjelaskan tantangan geologis yang ekstrem ditemukan di tunnel 2. Ia mengungkapkan area pembangunan tunnel 2 berada di area clay shale ekstrem yang membutuhkan penanganan khusus. Sehingga tidak bisa sembarangan dalam pengerjaannya.
Menko Marves Luhut Pandjaitan kunjungi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. PT KCIC
“Tidak bisa dipungkiri kondisi ini memperlambat progres pembangunan proyek KCJB. Mengingat dalam pengerjaan pembangunan di tunnel 2, aspek kehatian-hatian dan keamanan sangat kami kedepankan. Baik itu keamanan dari segi proses pembangunan ataupun keamanan konstruksi,” ujar Rahadian.
ADVERTISEMENT
“Namun saat ini persoalan clay shale sudah menemukan solusi dan saat ini proses penggalian sudah mulai berangsur normal,” tambahnya.
Selain tantangan geologis, Rahadian mengatakan ada kendala lain yang membuat target tersebut molor yaitu relokasi Saluran Udara Tenaga Tinggi atau SUTT yang mendapat penolakan warga. Meski begitu, ia memastikan persoalan tersebut saat ini sudah masuk dalam tahap konsinyasi.
“Kami juga menghadapi kendala eksternal pekerjaan timbunan dan pre-loading di sub-grade 18, 19, dan 20 dan saat ini sedang kita tangani,” ungkap Rahadian.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini sudah mencapai 79,9 persen. Rencananya proyek kereta cepat tersebut ditargetkan siap dioperasikan pada pertengahan tahun depan.
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5). Foto: Dok. Agus Suparto
“Sampai saat ini secara keseluruhan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah diselesaikan 79,9 persen yang kita harapkan nantinya di akhir tahun 2022 ini sudah bisa diuji coba dan kemudian pada bulan Juni 2023 bisa kita operasionalkan,” kata Jokowi secara virtual yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (17/1).
ADVERTISEMENT
Jokowi berharap selesainya Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal bisa mengurangi kemacetan khususnya di Jakarta dan Bandung. Selain itu, kata Jokowi, mobilitas barang juga bakal semakin lancar.