Ke China, Erick Thohir Pastikan Proyek Baterai Mobil Listrik Bisa Dipercepat

2 April 2021 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan proyek pengembangan EV Battery alias baterai kendaraan listrik di Indonesia, bisa dipercepat. Kabar tersebut ia sampaikan usai maraton rapat dalam kunjungannya ke Fujian, China.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Erick Thohir tengah berada di China dengan didampingi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Setidaknya, ketiga menteri Jokowi itu baru saja mengikuti sebanyak 14 rapat membahas diplomasi kedua negara.
Salah satu rapat yang diikuti Erick Thohir, adalah membahas mengenai investasi baterai mobil listrik. Dia memastikan proyek tersebut bisa berjalan dan bahkan dipercepat.
"Salah satunya rapat dengan pembangunan EV Battery antara konsorsium PLN, Pertamina, MIND ID dengan perusahaan besar CATL, dengan total investasinya kurang lebih USD 5 miliar," ujar Erick Thohir dalam virtual conference sehabis rapat, Jumat (2/4).
"Yang ingin dipastikan bahwa keberlanjutan dari partnership ini bisa berjalan on time bahkan dipercepat," sambungnya.
Ia juga memberikan jaminan persiapan di Tanah Air juga akan dipastikan sematang mungkin. Dalam hal ini, kata Erick, Kelapa BKPM Bahlil Lahadalia bakal turun tangan membereskan hambatan di lapangan.
ADVERTISEMENT
"Kami sebagai Kementerian BUMN ingin memastikan juga apabila ada kesulitan di lapangan, tentu kami bekerja sama dengan BKPM untuk memastikan segala halangan yang bisa tidak melancarkan investasi ini," pungkasnya.
Pertamina akan buka pabrik baterai nasional 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Investasi di sektor energi ini diharapkan memberikan nilai tambah terhadap sektor pertambangan. Tak cuma menjadi pasar semata, dengan adanya pembangunan teknologinya di dalam negeri, ia berharap Indonesia bisa menjadi pemain di kelas dunia.
Sebagai gambaran, Kementerian BUMN baru saja merampungkan holding untuk mengurusi proyek baterai listrik ini. Holding bernama Indonesia Battery Holding atau Indonesia Battery Corporation itu telah diresmikan pada akhir Maret 2021.
Holding ini berisikan Mining and Industri Indonesia atau MID ID, PT Pertamina (Persero), serta PT Aneka Tambang Tbk dan PT PLN. Keempat perusahaan pelat merah ini masing-masing mengantongi 25 persen saham.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sejauh ini sudah memfinalisasikan negosiasi dengan dua produsen baterai dunia, yakni LG Chem Ltd dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).