Kebut Proyek Bendungan, Jokowi Mau Produksi Beras Tembus 40 Juta Ton di 2045

17 Juni 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau Bendungan Sindangheula, Serang, Banten, Jumat (17/6). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau Bendungan Sindangheula, Serang, Banten, Jumat (17/6). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi terus mengebut pengerjaan proyek bendungan. Hari ini Jokowi meninjau Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang, Banten, didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
ADVERTISEMENT
Menurut Basuki, pengerjaan bendungan merupakan salah satu arahan Jokowi untuk diselesaikan secepatnya. Kehadiran bendungan di seluruh Tanah Air, kata Basuki, meningkatkan indeks pertanaman dengan rata-rata nasional berdasarkan data Badan Pusat Statistik sebesar 147 persen.
"Kehadiran bendungan meningkatkan indeks pertanaman yang sekarang rata-rata nasional BPS, Pak, 147 persen, dengan 231 bendungan. Jadi dengan tambahan 61 bendungan bisa kita menjadi 200 persen," ujar Basuki dalam keterangan resmi, Jumat (17/6).
Keberadaan bendungan juga mempengaruhi hasil produksi pangan dalam negeri. Dengan indeks pertanaman 147 persen, hasil produksi besar nasional mencapai 31 juta ton.
Angka ini melebihi kebutuhan konsumsi nasional sebesar 28 juta ton. Ini lah menjadi dasar tidak ada impor beras dalam tiga tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Ke depan, penambahan proyek bendungan diharapkan terus memperkuat swasembada beras. Dengan target bisa mencapai 40 juta ton di 2045.
Presiden Joko Widodo meninjau Bendungan Sindangheula, Serang, Banten, Jumat (17/6). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Jadi nanti 2045 kalau bisa sampai 200 persen, itu bisa produksi 40 juta ton. Surplusnya bisa sampai 10 juta ton," pungkas Basuki.
Bendungan Sindangheula merupakan salah satu proyek yang sudah diresmikan Jokowi sejak 4 Maret 2021. Bendungan ini dikerjakan dengan total anggaran Rp 451 miliar, dengan kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik.
Bendungan ini dapat memberikan manfaat pengairan irigasi kurang lebih 1.289 hektar sawah. Jokowi berharap kehadiran bendungan dapat menggenjot produktivitas pertanian di wilayah sekitar Banten.