Kebutuhan Beras untuk Makan Siang Gratis Capai 6,7 Juta Ton, Ini Kata Bulog

25 April 2024 18:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menjahit karung berisi beras paket bantuan sosial pangan ukuran 10 kilogram di gudang Bulog Serang, Banten, Jumat (1/3/2024). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menjahit karung berisi beras paket bantuan sosial pangan ukuran 10 kilogram di gudang Bulog Serang, Banten, Jumat (1/3/2024). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan pihaknya mendapat informasi hitungan kebutuhan beras untuk program makan siang gratis mencapai 6,7 juta ton per tahun. Angka tersebut bukan angka resmi yang diterima Bulog.
ADVERTISEMENT
"Angkanya itu adalah angka yang beredar di berbagai presentasi. Tadi pagi kalau saya tidak salah ada acara MoU-nya pak Mentan dengan Pak Kapolri itu ditampilkan angkanya. Ini bukan angka resmi yang kami terima, kami hanya baca, itu sekitar 6,7 juta ton per tahun. Itu angka yang besar," kata Bayu saat media gathering di kantornya, Kamis (25/4).
"Bulog belum dapat tugas dan dilibatkan secara resmi. Kita tunggu pemerintahan yang baru," kata Bayu.
Bulog memandang program makan siang gratis akan mengalihkan permintaan beras dari rumah tangga menjadi lebih terorganisir. Konsep organisir ini yang kata Bayu akan menunggu kebijakan pasti dari pemerintah yang baru nanti. Adapun program ini akan menyasar siswa di instansi pendidikan.
Direktur Bulog, Bayu Krisnamurthi saat media gathering di Kantor Bulog Jakarta, Kamis (25/4/2024). Foto: Akbar Maulana/kumparan
"Walaupun itu misalnya adalah pengalihan, tidak jadi menambah. Karena tadinya dia makan di rumah jadi makan gratis di sekolah. Jadi mengalihkan," kata Bayu.
ADVERTISEMENT
Tantangan lain adalah bagaimana pemerintah mengorganisir bahan pangan yang akan dipakai untuk menyuplai program makan siang gratis. Beberapa contoh negara lain yang sudah menerapkan program serupa adalah India.
"Contoh di India, makan siang gratis dilakukan oleh masyarakat, oleh komunitas. Ada negara yang pendekatannya memang oleh pemerintah setempat tapi sifatnya regional," kata Bayu.