news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kejar Surplus Beras 6 Juta Ton, Kementan Dorong Percepatan Musim Tanam

13 Juli 2020 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani memanen padi di Desa Cilangkap, Lebak, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen padi di Desa Cilangkap, Lebak, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) meminta musim tanam II (MT II) padi dipercepat tahun ini. MT II biasanya dilakukan usai panen raya periode Maret hingga Mei setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Masa tanam II biasanya berjalan optimal pada Oktober. Percepatan musim tanam II ini untuk memenuhi stok beras hingga akhir tahun terjamin di tengah masa pandemi COVID-19.
"Pak Sekjen, kepala dinas sampai di daerah tolong musim tanam II ini dipercepat sehingga alam yang masih bersahabat dengan hujan, alam yang masih bersahabat dengan aliran-aliran irigasi di primer, sekunder, dan tersier masih terisi cukup kuat untuk bisa mengaliri air yang ada. Segera digunakan semaksimal mungkin untuk MT II," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 2020 dikutip kumparan secara virtual, Senin (13/7).
Berdasarkan hitungannya, jika MT II dilakukan maksimal, hingga akhir tahun produksi beras nasional mencapai 12,5 hingga 15 juta ton di atas lahan seluas 5,6 juta hektare. Dari jumlah tersebut yang dikurangi konsumsi selama enam bulan, Syahrul memprediksi surplus 6 juta ton beras.
ADVERTISEMENT
"Jika produksi itu bisa dicapai, lalu dikurangi dengan konsumsi kita (6 bulan) sekitar 15 juta ton, maka tersisa 6 juta ton dan itu akan masuk ke 2021. Ini menjadi sangat strategis," kata Syahrul.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan anti virus corona di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
Syahrul pun mengingatkan para kepala daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten untuk bersinergi dengan pemerintah pusat. Kebijakan-kebijakan yang dibuat dari pusat wajib diturunkan dan diterapkan oleh setiap daerah.
Syahrul juga mengingatkan bawahannya mulai dari eselon I dan eselon II agar rajin turun lapangan, mengecek lahan pertanian di daerah-daerah. Bahkan dia menegaskan tidak ada hari libur di masa pandemi.
"Saya berharap disiplin pada aturan yang ada. Pak Sekjen saya berharap tidak ada Minggu (bagi) seorang Dirjen ini yang tidak ke lapangan terutama untuk ngecek yang beberapa bulan terakhir. Tidak ada Minggu yang eselon II hanya di Jakarta. Orang mah ke daerah lihatlah apa yang ada," tegasnya.
ADVERTISEMENT