Kekhawatiran Virus Corona Meningkat, Wall Street Tergelincir

21 Februari 2020 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street kembali tergelincir pada penutupan perdagangan Kamis (20/2). Investor kembali khawatir dampak virus corona terhadap ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (21/2), Dow Jones Industrial Average turun 128,05 poin atau 0,44 persen menjadi 29.219,98, indeks S&P 500 kehilangan 12,92 poin atau 0,38 persen menjadi 3.373,23, dan Nasdaq Composite turun 66,22 poin atau 0,67 persen menjadi 9.750,97.
Penurunan tajam dimulai saat S&P 500 turun lebih dari 1 persen pada hari itu. Investor menghubungkan pelemahan ke laporan Global Times, bahwa rumah sakit pusat Beijing telah melaporkan 36 kasus baru. Ini meningkatkan kekhawatiran tentang potensi peningkatan virus corona di China.
Investor juga semakin gelisah setelah Jepang melaporkan dua kematian baru dan Korea Selatan melaporkan peningkatan infeksi baru. Penelitian menunjukkan virus corona itu menyebar lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
“Pertanyaan yang mendasari adalah ketidakpastian mengenai virus corona. Apakah itu akan menyebar lebih lanjut dan berdampak pada kegiatan ekonomi global sebelum semuanya stabil dan akhirnya menjadi lebih baik," kata Michael Sheldon, Direktur Eksekutif dan CIO di RDM Financial Group di Hightower di Westport, Connecticut.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Dia mengatakan, investor hanya mengambil untung dari beberapa perusahaan teknologi dan membeli saham kelompok lain. Buktinya, indeks emiten kecil yang tergabung dalam Russell 2000 berakhir naik 0,2 persen.
ADVERTISEMENT
Indeks teknologi S&P 500 melemah 1 persen. Saham-saham kelas berat telah memimpin kenaikan di S&P 500, seperti Microsoft Corp, Apple Inc, dan Amazon.com Inc.
Pelonggaran kebijakan yang dilakukan China baru-baru ini, musim pelaporan kinerja kuartal IV yang jauh lebih baik dari perkiraan, dan harapan tekanan ekonomi dari virus corona akan berdampak pendek, telah mendorong indeks utama Wall Street ke posisi tertinggi baru dalam beberapa pekan terakhir.
"Menurut pendapat saya, apa yang terjadi adalah pasar membaik dengan sendirinya. Masalah virus corona belum berakhir," kata Ken Polcari, ahli strategi pasar senior di SlateStone Wealth LLC di Jupiter, Florida.
E*Trade Financial Corp melonjak 21,8 persen setelah Morgan Stanley menawarkan untuk membeli sahamnya senilai USD 13 miliar, akuisisi terbesar yang dilakukan bank sejak krisis keuangan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saham ViacomCBS Inc merosot 17,9 persen karena laba tahunan perusahaan media hiburan itu merosot.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 8,36 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 7,63 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.