news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kelola Bandara Batam, AP I Gandeng Pengelola Bandara Korsel

13 Januari 2020 22:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan perjanjian konsorsium pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan perjanjian konsorsium pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menggandeng pengelola bandara di Korea Selatan (Korsel), yakni Incheon International Airport Corporation (IIAC) untuk mengikuti tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam. Selain itu, AP I juga mengajak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA di dalam konsorsium tersebut. Adapun mekanisme yang digunakan adalah Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian konsorsium yang dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Presiden & CEO IIAC Koo Bon Hwan, serta Direktur Utama WIKA Tumiyana.
“Kerja sama ini merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya sekaligus menegaskan komitmen Angkasa Pura I untuk memperluas jaringan pengelolaan bandara di Indonesia," kata Faik Fahmi saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (13/1).
Pekerja melakukan perawatan rutin sejumlah pesawat Lion Air di hanggar Batam Aero Teknik (BAT) Lion Air Group Bandara Hang Nadim, Batam. Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
Faik yakin mampu mengubah wajah Bandara Hang Nadim berkelas internasional bika pihaknya bersama konsorsium mendapatkan kesempatan untuk mengelolanya.
"Tentu kita harus menyiapkan strategi yang bagus. Dan saya confident dengan kerja sama yang kita lakukan dengan Incheon dan WIKA. Kita sangat confident apabila kita mendapatkan kesempatan untuk kelola Hang Nadim maka akan mengubah Hang Nadim jadi berstandar internasional," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum, sedangkan operator Bandara Incheon bertugas di sektor pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sementara itu, WIKA bertanggung jawab dalam manajemen infrastruktur bandara.
"Fokusnya selain kargo, peningkatan pertumbuhan passenger. Kita tahu kargo dari Korea juga besar masuk ke Indonesia. Pengalaman Incheon menjadi salah satu pertimbangan mengembangkan di Hang Nadim," tambahnya.