Kemacetan Priok Pernah Viral Jadi Curhat Sopir Truk, Akhirnya Dibahas Menhub

16 April 2021 7:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kepadatan truk pengangkut kontainer di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kepadatan truk pengangkut kontainer di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video berisi curhat sopir truk soal parahnya kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pernah viral di media sosial. Masalah tersebut akhirnya jadi pembahasan dalam rapat khusus yang dipimpin Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.
ADVERTISEMENT
Budi Karya mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan di Kantor Pelindo II (IPC), untuk mengantisipasi dan melakukan mitigasi jika terjadi kepadatan lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
Menhub mengatakan, ada dua hal yang telah disepakati dalam rapat untuk menangani kepadatan di arus lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Penerapan Standard Operation Procedure (SOP) dan digitalisasi menjadi satu hal penting untuk mengatasi ketimpangan tersebut. Maka dari itu, Saya tugaskan Otoritas Pelabuhan dan Pelindo II untuk melaksanakannya dan mengkoordinasikannya dengan Bea Cukai,” kata Budi Karya dalam pernyataan pers, Kamis (15/4).
Budi Karya mengatakan, apabila satu pelabuhan mengalami penumpukan jumlah kedatangan, maka wajib dialihkan ke pelabuhan lain. Karena saat ini ada ketimpangan antara pelabuhan satu, dua, dan tiga, yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
ADVERTISEMENT
Menhub juga meminta adanya penertiban dan penegakkan hukum terhadap perusahaan yang beroperasi tidak sesuai lahan dan zonasinya.
“Banyak sekali perusahaan yang menempati tidak sesuai dengan peruntukan lahan dan zonasinya, sehingga terjadi penumpukan di beberapa titik. Kami sudah berkoordinasi ke Gubernur DKI untuk menyeleksi mereka serta menganjurkan mereka untuk beroperasi di daerah industri,” ucapnya.
Selain itu, Menhub meminta adanya koordinasi antar pemilik barang terkait arus lalu lintas tersebut, sehingga truk yang masuk membawa barang dapat keluar juga dengan membawa barang atau tidak kosong muatannya.
“Kami ingin ada perbaikan dan ingin meningkatkan indeks logsitik supaya makin baik. Di masa Lebaran ini di mana angkutan logistik boleh bergerak leluasa, Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat melakukan pergerakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan logistik di masa Lebaran,” kata Menhub.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tersebut dihadiri antara lain oleh Dirjen Perhubungan Laut Agus H. purnomo, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Dirut Pelindo II Arif Suhartono, dan perwakilan dari asosiasi, serta instansi terkait lainnya.
Bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sebelumnya sebuah video berisi curhat sopir truk soal parahnya kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, beredar viral. "Saya tidak minta uang, tidak minta mobil, tidak minta kekayaan ke Pak Presiden. Cuma satu, tolong bubarkan G Fortune, NPCT (1), sama Duipa," kata sopir truk tersebut, dikutip kumparan pada Rabu (7/4).
Ketiga nama tempat yang disebut sopir truk dalam video itu berkaitan dengan aktivitas bongkar muat kontainer dari dan ke kapal. Dalam video tersebut ditunjukkan juga kemacetan yang mengular.
Menanggapi viralnya video itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, menyebutkan bahwa kemacetan parah yang terekam di video merupakan peristiwa beberapa bulan lalu. Sementara itu Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) yang mengelola Pelabuhan Tanjung Priok, Arif Suhartono, menyatakan kepadatan terjadi karena aktivitas ekspor impor yang mulai pulih.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan kegiatan ekspor dan impor ditambah dengan cuaca buruk, serta kejadian luar biasa di Terusan Suez pada akhir Maret 2021 menimbulkan efek domino terhadap perubahan jadwal kapal. Termasuk kongesti di pelabuhan keberangkatan sebelumnya, di antaranya dari Pelabuhan di Singapura yang mengakibatkan keterlambatan jadwal kedatangan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok," ujarnya kepada kumparan.