Kemendag Nilai Peluang Bisnis Kopi di RI Masih Menjanjikan di Tengah Pandemi

5 Agustus 2020 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi biji kopi asal Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biji kopi asal Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona berdampak juga kepada bisnis kopi di dunia karena harganya yang anjlok. Namun, kondisi tersebut bukan berarti membuat bisnis kopi bakalan berakhir karena virus ini.
ADVERTISEMENT
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengungkapkan peluang bisnis kopi masih terbuka lebar.
“Di tengah krisis harga dan ancaman pandemi, peluang bisnis kopi Indonesia sebenarnya cukup besar,” kata Iman saat webinar yang diselenggarakan Kemendag, Rabu (5/8).
Peluang tersebut bisa dilihat dari produksi dan konsumsi kopi di Indonesia. Iman membeberkan berdasarkan data International Coffee Organization (ICO) pada 2018 - 2019, menunjukkan produksi kopi Indonesia mencapai 565 ribu ton.
“Dan konsumsinya mencapai 288 ribu ton, angka ini menempatkan Indonesia sebagai konsumen tertinggi kedua setelah Brazil di antara negara produsen kopi lainnya,” ujar Iman.
Iman Pambagyo. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Selain itu, Iman mengatakan tingkat konsumsi Indonesia dalam periode 10 tahun atau sejak 2008/2009 sampai 2018/2019 juga tumbuh sampai 44 persen dengan konsumsi per kapita pada 2018/2019 mencapai 1,13 kilogram per tahun.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap konsumsi kopi di Indonesia dapat terus ditingkatkan antara lain dengan menargetkan kelas menengah yang terus tumbuh dan menekankan cita rasa kopi asli Indonesia yang sudah diakui di pasar kopi dunia,” ungkap Iman.
Kopi di Indonesia yang sudah diakui dunia itu juga membuat peluang bisnis semakin besar. Iman menuturkan selama ini Indonesia juga selalu memenuhi pangsa pasar kopi di dunia.
“Dari aspek pangsa pasar dunia Indonesia berkontribusi memenuhi 8,7 persen kebutuhan kopi olahan dunia dan 2,9 persen kebutuhan biji kopi di dunia,” tutur Iman.