Kemendag Prioritaskan 5 Perjanjian Dagang Tahun Depan

8 November 2019 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan akan memprioritaskan lima perjanjian dagang pada tahun depan. Prioritas penyelesaian perjanjian perdagangan ini merupakan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan, dari lima perjanjian dagang prioritas, salah satu di antaranya yaitu Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economics Partnership Agreement (IU-CEPA).
"Kalau dengan Eropa kita sudah prioritaskan, dan yang lain (perjanjian dengan negara lain) juga pak presiden sudah bilang untuk diselesaikan," kata dia di Gedung Kementerian Perdagangan, Jumat (8/11).
Selain perjanjian dengan Eropa, ia mengejar penyelesaian perjanjian dagang dengan empat negara lainnya seperti Maroko, Tunisia, Turki, dan Bangladesh.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Untuk perjanjian dagang dengan empat negara tersebut tentu berbeda-beda. Misalnya kerja sama dengan Maroko, Tunisia dan Bangladesh, Indonesia akan melakukan kerja sama Preferential Trade Agreement (PTA).
Kemudian dengan Turki di akhir 2020, Indonesia akan menyelesaikan kerja sama Comprehensive Economics Partnership Agreement (CEPA) Bangladesh.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama yang dilakukan tentu ada lima yang prioritas yaitu, ada IU-CEPA, Indonesia Maroko PTA, Tunisia PTA, CEPA Turki, Kemudian yang terakhir itu adalah Bangladesh PTA," tutur dia.
Dalam mengejar target penyelesaian perjanjian dagang dengan beberapa negara, Jerry sudah membagi tugas kerja dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Dalam pembagian tugas yang diberikan presiden, Menteri Perdagangan akan fokus untuk mengurusi berbagai kebutuhan dan permasalahan yang ada di dalam negeri. Sementara ia akan fokus untuk menyelesaikan berbagai perjanjian dagang luar negeri.
"Berdasarkan arahan presiden, saya akan fokus untuk mengurusi dan menyelesaikan perjanjian dagang," kata dia.