news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemendag Targetkan 3 Perjanjian Perdagangan Rampung Tahun Ini

4 September 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadiri rapat koordinasi pemerintah di Bank Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadiri rapat koordinasi pemerintah di Bank Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan menargetkan akan menyelesaikan sebanyak tiga perjanjian kerja sama dagang dan ekonomi hingga akhir tahun 2019. Perjanjian tersebut diharapkan bisa menggenjot kinerja perdagangan dan investasi.
ADVERTISEMENT
Adapun ketiga perjanjian kerja sama dagang dan ekonomi itu meliputi Indonesia-Korea Selatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), Indonesia-Taiwan Economic Cooperation Framework Agreement (IT-ECA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, selain mendongkrak kinerja perdagangan, rampungnya tiga perjanjian tersebut, maka akan memperluas pasar bagi industri manufaktur.
"Sampai hari ini, sudah ada 14 perjanjian yang dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun. Sampai akhir tahun kita akan kebut 3 perjanjian lagi, jadi totalnya ada 17 perjanjian dagang dan ekonomi," kata Enggar di Kompleks BI, Jakarta, Rabu (4/9).
Enggar menjelaskan, perjanjian tersebut juga akan mendongkrak investasi yang masuk ke Indonesia. Selain itu, kesepakatan perdagangan dengan sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik, akan membuat pelaku usaha terbebas dari bea masuk.
Perundingan Putaran ke-7 Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) resmi dibuka di Management Centre Europe, Brussels, Senin (11/3). Foto: Dok. Kemendag
"Tadinya kita mau ekspor ke satu negara dan harus melalui Singapura, kita kena bea masuk 5 persen di Singapura karena belum ada free trade agreement. Dengan adanya perjanjian dagang kan dimudahkan," katanya.
ADVERTISEMENT
Perundingan IK-CEPA telah dilakukan sejak 2012 sebelum terhenti pada 2014. Lalu, pada 2 Februari 2019, kedua negara sepakat mengaktifkan kembali perundingan yang tertunda tersebut.
Melalui IK-CEPA, nilai perdagangan kedua negara ditargetkan bisa meningkat menjadi USD 30 miliar pada 2022, dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai USD 18 miliar.
Di sisi lain, perundingan IT-CEPA tercatat dimulai pada 2018. Pemerintah menargetkan dengan kerja sama tersebut total perdagangan Indonesia dan Taiwan meningkat hingga 2 kali lipat dalam waktu dua hingga lima tahun setelah perjanjian tersebut diterapkan.