Kemendag Targetkan Perjanjian Dagang RI-Uni Eropa Rampung Tahun Ini

6 Maret 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan Gambir Trade Talk. Foto: Kemendag RI
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan Gambir Trade Talk. Foto: Kemendag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag, Kasan, mengatakan pemerintah menargetkan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) atau IEU-CEPA rampung tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Vietnam sudah mengimplementasikan perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa. Kita Indonesia target tahun ini akan juga merampungkan atau menyelesaikan," kata Kasan saat membuka agenda Gambir Trade Talk Kemendag, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (6/2).
Desember 2023 lalu, perundingan Indonesia-EU CEPA telah memasuki putaran ke-16. Kasan bilang, kerja sama ini akan membuka akses pasar perdagangan Indonesia ke pasar Eropa.
Kemendag mencatat, Uni Eropa merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Pada 2022, total perdagangan Indonesia-Uni Eropa tercatat sebesar USD 33,2 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar USD 21,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Uni Eropa sebesar USD 11,7 miliar.
Ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa pada 2022 adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, tembaga, dan alas kaki dengan bagian atas terbuat dari bahan kulit. Sementara impor utama Indonesia dari Uni Eropa adalah pipa dari besi dan baja, obat-obatan, vaksin, mesin pembuat bubur kertas, serta kertas atau karton daur ulang.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah mempertimbangkan, sudah mengkalkulasi bahwa akses pasar ktia ke Uni Eropa manakala nanti sudah diimplementasikan, kita berhitung akan mendapatkan benefit yang jauh lebih besar," kata Kasan.
Kasan menjelaskan, banyak upaya untuk membuka akses pasar Indonesia di perdagangan global, termasuk perjanjian Indonesia-EU CEPA ini. Menurutnya, perjanjian CEPA benefitnya lebih besar daripada perjanjian dagang Preferential Trade Agreement (PTA).
"Nah oleh karena itu hari ini kita akan mendapatkan beberapa pencerahan dari tiga narsum, sehingga apa yang kita lakukan dan laksanakan hari ini mudah-mudahan bisa menjadi suatu informasi dan juga pembelajaran dan juga menginspirasi untuk Indonesia, khususnya bahwa penyelesaian perundingan dengan Uni Eropa adalah satu hal yang memang dari awal sudah kita kalkulasi dan sudah kita perhitungkan akan memberikan benefit yang jauh lebih besar," pungkas Kasan.
ADVERTISEMENT