Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Kemendag Terima Agunan Rp 54,4 Miliar dari Sistem Resi Gudang
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag ) telah menerima agunan sistem resi gudang (SRG) sebesar Rp 54,44 miliar sepanjang tahun ini. Adapun jumlah resi gudang yang telah diagunkan sebanyak 246 unit.
ADVERTISEMENT
Sistem SRG bertujuan untuk membantu petani sebagai sarana yang memungkinkan petani menyimpan hasil produksi di gudang dan penjualannya bisa ditunda dengan sistem resi. Sistem ini bisa sangat bermanfaat pada musim panen, di mana petani biasanya mengalami penurunan harga komoditas yang dijual.
“Selama ini kami terapkan sistem resi gudang karena petani kesulitan dapat pembiayaan. Kita selalu beri solusi untuk hal ini, salah satunya resi gudang yang bisa dijadikan agunan,” kata Kepala Badan Pengawas Perdagangan Komositi ( Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti, di Jakarta, Selasa (3/12).
Tjahja menuturkan, pelaksanaan SRG terus mengalami perkembangan. Baik dari sisi sebaran gudang, kelembagaan, nilai transaksi, maupun komoditi.
Saat ini, Kemendag telah mengeluarkan persetujuan SRG untuk 94 gudang pemerintah dan 72 gudang swasta. Penerbitan resi gudang ini dilakukan di 93 kabupaten/kota yang tersebar di 23 provinsi.
ADVERTISEMENT
Sejak 2008 sampai November 2019, Kemendag telah memberikan persetujuan kepada 67 Pengelola Gudang SRG, 52 LPK SRG, dan 1 Pusat Registrasi yakni PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
“Namun, saat ini tinggal 38 gudang yang dibangun pemerintah serta 29 gudang swasta yang masih aktif untuk pelaksanaan SRG,” tambahnya.
Secara kumulatif hingga November 2019, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 3.341 resi. Adapun total volume komoditinya sebanyak 110.226,71 ton. Terdiri dari 84.272,59 ton gabah, 11.849,19 ton beras, 7.599,89 ton jagung, 1.312,57 ton kopi, 4.299 ton rumput laut, 3,14 ton kakao, 31,16 rotan, 701,73 ton garam dan 157,43 ton lada, dengan total komoditi senilai Rp 718,19 miliar.
“Pemanfaatan resi gudang dari tahun ke tahun menunjukan pertumbuhan yang fluktuatif, dimana nilai transaksi tertinggi terjadi pada tahun 2014 dimana telah diterbitkan sebanyak 605 Resi Gudang dengan volume 21.649,27 ton komoditi senilai Rp. 116,51 miliar,” tutup Tjahja.
ADVERTISEMENT