Kemenhub: Insentif PPN Tiket Pesawat dan Avtur Sedang Diproses

13 September 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siapkan beberapa jurus untuk menekan tingginya harga tiket pesawat. Salah satunya memberikan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) tiket pesawat dan avtur.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiarto mengatakan, kementerian/lembaga terkait sedang memproses relaksasi PPN untuk tiket pesawat dan avtur. Sehingga diharapkan nantinya harga tiket kembali normal.
"Kami sudah mengajak mitra kerja kementerian/lembaga terkait supaya dapat membantu terjadinya relaksasi PPN tiket, avtur, sedang proses," ujar Isnin dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (13/9).
Menurut dia, Kemenhub juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga tiket pesawat. Mulai dari diberlakukannya relaksasi jasa pelayanan pesawat, kampanye untuk terbang di hari biasa, hingga promo tiket. Namun menurutnya, perlu dilakukan kolaborasi untuk menurunkan harga tiket pesawat.
"Dari internal, kami juga sudah memberikan kebijakan tarif Rp 0 untuk landing, parkir dan penempatan pesawat. Jadi ada stimulus dari kami nol rupiah untuk bandara di UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara). Kalau yang BUBU (Badan Usaha Bandar Udara) beda lagi," jelas Isnin.
ADVERTISEMENT
Isnin melanjutkan, pemberian promo tiket pesawat yang dilakukan oleh mitra perbankan berhasil menekan tingginya harga tiket pesawat sekitar 7 persen hingga 8 persen.
"Alhamdulillah kami melakukan evaluasi terkait penurunan tiket setelah kami lakukan beberapa kampanye, itu ada beberapa penurunan harga tiket berkisar 7 persen hingga 8 persen, pada waktu yang bukan peak itu turunnya lumayan," ungkap dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk menjaga konektivitas penerbangan di luar Jawa. "Beberapa berhasil menjaga konektivitas untuk penerbangan di luar Jawa. Alhamdulillah ada hasil walaupun belum menggembirakan dan pesat," pungkas dia.