Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.0

ADVERTISEMENT
Proyek kereta cepat nantinya akan diperpanjang hingga dapat menjangkau Surabaya. Saat ini kajian jalur lanjutan kereta cepat juga sedang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengungkap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) optimistis kereta cepat bisa dibangun hingga Surabaya.
“Even baru sekitar Jakarta-Bandung, tapi kita to be optimist lah nanti juga akan sampai ke Semarang dan Surabaya dan kita tahu betapa sulitnya membangun Whoosh dari segi pembiayaan,” kata Suntana dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan pada Rabu (11/6).
Terkait hal ini, ketika ditemui di sela-sela acara ICI dia mengungkap sudah ada beberapa perusahaan yang berminat untuk melanjutkan program tersebut, termasuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Saat ini Kemenhub juga sedang melakukan kajian jalur mana yang akan digunakan untuk melanjutkan proyek kereta cepat.
“Termasuk yang Whoosh ini ya (minat). Cuma kita lagi lihat jalur mana yang akan dipakai, apakah menggunakan jalur yang selatan atau utara,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jepang mengaku tertarik bekerja sama dengan Indonesia pada proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Mereka meminta agar ada diskusi matang perihal potensi kerja sama tersebut.
"Anda tahu sejarah semua proyek itu. Berdasarkan itu, tentu saja kami berminat membangun kereta cepat di sini. Namun, kami membutuhkan anggaran yang cukup dan juga kelanjutan keuntungan dari itu," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, di Kedutaan Besar Jepang pada Kamis (5/6).
Kendati mengaku berminat, Masaki pesimis kerja sama pembangunan kereta cepat antara Jepang-RI bisa terwujud. Sebab, pada masa lalu Pemerintah RI menjalin kerja sama pembangunan kereta cepat dengan China meski sempat mengajak Jepang berdialog.