Kemenkeu Anggap Sulit Pensiun Dinikan PLTU Batu Bara

30 Mei 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu PLTU milik PLN yang menggunakan batu bara sebagai energi primer.  Foto: PLN
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu PLTU milik PLN yang menggunakan batu bara sebagai energi primer. Foto: PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bobby Wahyu Hernawan, menilai pensiun dini operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara bukan langkah yang mudah. Apalagi pemanfaatan PLTU baru bara di Indonesia sudah mencapai sekitar 60 persen.
ADVERTISEMENT
"Salah satu sumber energi Indonesia tentunya batu bara, tidak bisa dipungkiri ini kurang lebih 60 persen dari sumber energi nasional," kata Bobby dalam acara Media Gathering di Bogor, dikutip Kamis (30/5).
Bobby mengatakan tingginya pemanfaatan PLTU di Indonesia ini karena melimpahnya sumber daya batu bara di Indonesia. Sehingga batu bara kini menjadi pendorong ekonomi negara.
"Indonesia berkelimpahan atas sumber daya alam itu, kemudian juga harganya sudah cukup efisien cukup murah," ujar Bobby.
Menurutnya harga batu bara juga lebih murah dibandingkan dengan sumber energi ramah lingkungan. Swhingga menjadi pilihan utama bagi industri untuk menjalankan bisnisnya.
Di samping itu, pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan energi bersih yang lebih ramah lingkungan untuk mendukung visi Indonesia emas 2045 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kita juga harus sampaikan bahwa Indonesia ini ingin menjadi negara maju 2045 atau lebih cepat salah satunya kita harus tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan punya sumber energi yang cukup murah dari coal. Tapi kita tetap berkomitmen terhadap agenda perubahan iklim," ujar Bobby.