Kemenkeu Bakal Tambah Anggaran Subsidi Energi, APBN Dipastikan Tetap Aman

13 Mei 2022 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transaksi di SPBU Kota Sorong, Papua Barat, Senin (8/11/2021). Foto: Olha Mulalinda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Transaksi di SPBU Kota Sorong, Papua Barat, Senin (8/11/2021). Foto: Olha Mulalinda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan adanya tambahan anggaran belanja subsidi energi dalam APBN 2022. Hal ini lantaran harga komoditas energi dan minyak dunia yang terus meningkat imbas perang Rusia-Ukraina.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, pihaknya masih melakukan penghitungan tambahan anggaran tersebut. Namun dia memastikan, APBN akan tetap aman.
"Terkait berapa persisnya ini akan sangat tergantung pada hitung-hitungan kita dari hari ke hari dan berapa lama harga ini akan bertahan cukup tinggi. Kami siapkan range," ujar Febrio saat Taklimat Media: Tanya BKF secara daring, Jumat (13/5).
Dia menjelaskan APBN akan tetap sehat meskipun ada tambahan anggaran subsidi energi, karena penerimaan negara mendapatkan 'durian runtuh' atau windfall dari harga komoditas global. Bahkan, defisit APBN di tahun ini diperkirakan juga akan lebih rendah dari target 4,85 persen dari PDB.
"Jadi intinya berapa pun kenaikan yang harus ditanggung dari sisi APBN, kita pastikan APBN-nya bukan hanya cukup kuat sebagai shock absorber, tapi bahkan defsitnya akan turun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Febrio enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai penambahan anggaran subsidi energi tersebut akan dilakukan melalui mekanisme APBN Perubahan (APBNP) atau hanya realokasi anggaran seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hingga Maret 2022, realisasi subsidi meningkat 80,10 persen (yoy), dengan realisasi mencapai Rp 38,51 triliun. Adapun realisasi energi sebesar Rp 32,52 triliun, mencakup Subsidi BBM dan LPG 3 Kg serta subsidi listrik. Sementara subsidi non energi sebesar Rp 5,99 triliun, mencakup Subsidi Pupuk dan Subsidi Bunga Kredit Program.
Realisasi Subsidi tahun 2022 di antaranya dimanfaatkan untuk pembayaran kurang bayar Subsidi BBM dan LPG pada tahun sebelumnya. Belanja Subsidi digunakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung UMKM melalui program PEN.
Sampai dengan 28 Februari 2022, penyaluran BBM bersubsidi mencapai 2,66 juta Kilo Liter, LPG 3 Kg mencapai 1,21 juta MT, dan pelanggan listrik bersubsidi mencapai 38,28 juta pelanggan dengan volume konsumsi listrik bersubsidi mencapai 9,79 TWh.
ADVERTISEMENT