Kemenkeu Buka Suara soal Rasio Utang Pemerintah Naik Jadi 40 Persen di 2025

24 April 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu, buka suara soal naiknya rasio utang pemerintah menjadi 40 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2025.
ADVERTISEMENT
Adapun, keputusan kenaikan rasio utang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025. Berdasarkan dokumen tersebut, stok utang pemerintah dalam sasaran fiskal ditargetkan naik ke kisaran 39,77 persen hingga 40,14 persen.
Berdasarkan catatan kumparan, angka tersebut naik dibandingkan target 2024 yang sebesar 38,26 persen, dan lebih tinggi dari realisasi 2023 yang sebesar 38,90 persen. Bahkan, lebih tinggi dari realisasi saat COVID-19 di 2021 40,73 persen.
Febrio mengatakan target rasio utang tersebut masih dalam proses. Dalam hal ini siklus kebijakannya ada dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (29/1/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
"Prosesnya siklusnya sudah jelas, ada penyusunan APBN itu dengan penyusunan KEM-PPKF. Nanti ada RKP, nanti ada di DPR," kata Febrio kepada awak media di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (24/4).
ADVERTISEMENT
Sehingga, Febrio meminta masyarakat mengikuti proses RKP. "Jadi nanti kita ikuti aja ya prosesnya," ujarnya.