Kemenkeu Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Presidensi G20 Indonesia

24 Mei 2022 21:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (keempat kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) saat hari kedua Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di JCC, Jumat (18/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (keempat kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) saat hari kedua Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di JCC, Jumat (18/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengharapkan G20 di Indonesia tahun ini dengan tema Recover Together, Recover Stronger dapat mendorong pemulihan ekonomi dunia dan mencari solusi untuk pemulihan yang inklusif, tangguh dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Presidensi Indonesia di G20 memegang peran penting tidak hanya dalam menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk pertumbuhan dan pembangunan global yang inklusif dan berkelanjutan, akan tetapi membangun konsensus guna mengatasi tantangan tersebut, serta mencegah timbulnya krisis ekonomi di masa depan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, hal itu dapat tercapai dengan enam agenda prioritas pada sektor ekonomi, terutama prioritas Indonesia dalam ekonomi berkelanjutan. Prioritas ekonomi berkelanjutan memiliki kaitan erat dengan pembangunan infrastruktur.
"Itu selalu menjadi tujuan jangka panjang untuk mendukung pencapaian pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan dan tangguh," ujar Febrio dalam Virtual Seminar: Joining Forces for Recovery and A Safe, Sustainable Future, Selasa (24/5).
Menurut Febrio, selama masa pemulihan pandemi covid-19, investasi pada infrastruktur memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi. Bahkan sebelum pandemi, investasi pada sektor infrastruktur berada jauh di bawah batas yang ditetapkan untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Namun pandemi ini menjadi wake up call untuk memperkuat upaya kita dalam mengatasi perubahan iklim guna mencegah krisis di masa depan," ungkap Febrio.
Dalam pertemuan terakhir di bulan April, lanjut Febrio, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 telah menegaskan kembali peran penting ekonomi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi hijau global yang inklusif dan tangguh.
"Kami menggarisbawahi pentingnya pencapaian komitmen iklim global di bawah Presidensi Indonesia. Kami mengharapkan tindakan koordinasi yang diperkuat untuk melanjutkan sinyal dan memberikan jaminan kepada investor bahwa pemerintah memiliki kekuatan," jelas Febrio.
Untuk itu, perlu ditingkatkan kontribusi investor, multilateral dan bank pembangunan nasional serta para pelaku untuk berbagi beban dalam membangun infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan. Selain itu, tambah Febrio,pentingnya partisipasi pihak swasta dalam memanfaatkan sumber daya swasta, memobilisasi mekanisme pembiayaan alternatif dan inovatif, seperti kemitraan publik-swasta dan pembiayaan campuran untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
"Tetap penting untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur konsisten dengan agenda pembangunan ekonomi hijau dan ekonomi berkelanjutan," tegas Febrio.