Kemenkeu soal Prabowo Tunda Beli 12 Jet Tempur: Itu Kewenangan Kemhan

5 Januari 2024 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 lepas landas di pangkalan militer udara 126 - pangkalan Capitaine Preziosi alias Solenzara, di Ventiseri, di pulau Mediterania Prancis Corsica, untuk misi di Libya pada 24 Maret 2011. Foto: Stephan Agostini / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 lepas landas di pangkalan militer udara 126 - pangkalan Capitaine Preziosi alias Solenzara, di Ventiseri, di pulau Mediterania Prancis Corsica, untuk misi di Libya pada 24 Maret 2011. Foto: Stephan Agostini / AFP
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatawarta buka suara soal penundaan pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dipimpin Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Isa mengungkapkan alat pertahanan yang menjadi prioritas untuk dibeli merupakan kewenangan Kementerian Pertahanan. Berdasarkan catatannya, belanja modal Kemenhan naik dari Rp 52,1 triliun di 2022 menjadi Rp 70,9 triliun di 2023.
"Ini terjadi penambahan ruang fiskal untuk belanja modal sebesar 36 persen. Mengenai alat pertahanan apa yang menjadi prioritas untuk dibeli, tentunya merupakan kewenangan Kemenhan," kata Isa kepada kumparan, Jumat (5/1).
Di sisi lain, Sri Mulyani bilang, Prabowo membelanjakan Rp 70,9 triliun anggaran dari APBN untuk membeli alutsista, sarana dan prasarana dari alat angkut kapal perang, angkutan laut kendaraan tempur rudal pesawat udara dan kapal selam.
"Kemenhan membelanjakan Rp 70,9 triliun atau naik 36 persen secara tahunan atau year on year (yoy), untuk alutsista, sarana dan prasarana dari alat angkut kapal perang, angkutan laut kendaraan tempur rudal pesawat udara dan kapal selam ini belanja modal dari Kemenhan," kata Sri Mulyani.
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar. Foto: Luthfan Darmawan/kumparan
Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan batalnya pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 karena keterbatasan kapasitas anggaran.
ADVERTISEMENT
"Keterbatasan kapasitas fiskal kita, untuk mengisi kekosongan sementara menunggu Rafale Dassault yang sudah dipesan maka dilakukan retrofit terhadap pesawat2 F16, Sukhoi kita," kata Dahnil kepada kumparan, Kamis (4/1).
Batalnya pembelian pesawat tempur itu diputuskan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Kementerian Keuangan. Indonesia sebelumnya telah menandatangani kesepakatan dengan unit perusahaan pertahanan Ceko Czechoslovak Group untuk membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 pada Januari 2023 senilai 733 juta euro atau setara USD 801,68 juta.
Jet bekas akan dikirim dalam waktu 24 bulan setelah kesepakatan ditandatangani. Pesawat tersebut digunakan seiring Indonesia menunggu kedatangan sebagian dari 42 jet tempur Rafale. Pemerintah membeli pesawat tersebut pada 2022 senilai USD 8,1 miliar.