news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemenkeu Terbitkan Jaminan untuk Proyek Bandara Komodo

26 Desember 2019 20:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bandara Komodo akan menjadi bandar udara pertama di Indonesia yang menggunakan skema proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan partisipasi investor asing.
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan memberikan dukungannya kepada Kementerian Perhubungan, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja sama, melalui salah satu Special Mission Vehicle yaitu PT PII.
Pada November 2019, PT PII telah menerbitkan pernyataan kesediaan penjaminan/In Principle Approval (IPA) kepada proyek Bandar Udara Komodo.
Saat ini, lelang proyek tersebut telah dimenangkan oleh konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International PTE LTD, dan Changi Airports Mena PTE LTD. Total investasi untuk proyek ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan masa konsesi 25 tahun.
"Kehadiran PT PII sebagai penyedia penjaminan dalam struktur proyek Bandara Komodo ini, merupakan salah satu bentuk dukungan dari pemerintah, yang bisa meningkatkan confidence, dengan menggunakan Special Mission Vehicle-nya Kementerian Keuangan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers di Aula Djuanda I Kemenkeu, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ruang Lingkup yang dikerja samakan dari Proyek KPBU Bandara Komodo adalah merancang, membangun, dan membiayai pembangunan.
Untuk pembangunan seperti fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan perkerasan landasan pacu, penambahan apron, stopway, dan RESA.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers tentang realisasi APBN 2019 per akhir Oktober di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/11). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Selain itu, ada pembangunan fasilitas sisi darat yang meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional, kantor dan gedung, serta fasilitas pendukung lainnya.
Pemenang proyek ini juga harus memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandara Komodo selama masa kerja sama; dan menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara Komodo kepada PJPK pada saat masa kerjasama berakhir.
Pengembangan Bandara Labuan Bajo dilakukan dalam rangka menunjang Kawasan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu kawasan destinasi pariwisata superpioritas.
ADVERTISEMENT
Salah satu tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan jumlah penumpang sampai dengan 4 juta penumpang dan kargo sebesar 3.500 ton pada tahun 2044, serta untuk memperluas konektivitas nasional dan internasional.