Kemenperin Bantah Industri 4.0 Bikin Tenaga Kerja Diganti Mesin

5 April 2021 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot merakit kerangka kendaraan di jalur perakitan di pabrik pembuat mobil Prancis PSA Peugeot Citroen. Foto: SEBASTIEN BOZON/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Robot merakit kerangka kendaraan di jalur perakitan di pabrik pembuat mobil Prancis PSA Peugeot Citroen. Foto: SEBASTIEN BOZON/AFP
ADVERTISEMENT
Revolusi industri 4.0 dianggap bisa membuat peran tenaga kerja bisa digantikan dengan mesin. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, membantah anggapan tersebut.
ADVERTISEMENT
Eko mengatakan revolusi industri 4.0 malah menambah peluang terciptanya lapangan pekerjaan kalau bisa memanfaatkannya secara maksimal.
“Selama ini banyak orang selalu mengira dengan mengimplementasikan industri 4.0 akan mengurangi banyak tenaga kerja atau menggantikan tenaga kerja dengan mesin. Padahal kalau kita betul-betul memanfaatkan teknologi ini, kita justru akan membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja,” kata Eko saat webinar yang digelar FMB, Senin (5/4).
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
Eko merasa saat ini yang dibutuhkan adalah berupaya untuk transformasi sumber daya manusia. Menurutnya, masyarakat harus lebih mengerti atau memahami terkait industri 4.0.
“Mereka harus aware dulu apa itu 4.0. Kemudian bagaimana kita memberi kompetensi baru bagi mereka melakukan shifting ini, ini harus dilakukan secara masif,” ujar Eko.
ADVERTISEMENT
Eko menegaskan pihaknya terus fokus di industri 4.0. Apalagi, kata Eko, industri tersebut tidak jauh dari investasi teknologi dan sumber daya manusia.
Untuk memaksimalkannya, Eko mengungkapkan pihaknya melakukan sosialisasi sampai pelatihan mengenai industri 4.0. Pelatihan itu tidak hanya ke calon tenaga kerja, tetapi menyasar semua pelaku usaha mulai level chief officer hingga back office.
“Itu semua harus mendapatkan pemahaman yang sama dari 4.0. Nah dari sana kita bisa mengimplementasikan ini dengan baik,” tutur Eko.