Kemenperin Dorong Industri Pengolahan Logam Perbanyak Program Vokasi

25 Maret 2022 13:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Kementrian Perindustrian. Foto: Nizma Azani Handoko/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kementrian Perindustrian. Foto: Nizma Azani Handoko/shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Pertanian (Kemenperin) mendorong pelaku industri pengolahan logam untuk meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan mitra industri atau vokasi.  
ADVERTISEMENT
Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM industri bidang pengolahan logam di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, BPSDMI menggandeng PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT IWIP).
Kerja sama ini diresmikan dengan penandatangan MoU antara BPSDMI dengan PT. IWIP di Weda Bay bertempat di PT. IWIP di Halmahera Tengah disaksikan oleh Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves, Muh Rasman Manafi beserta perangkat dinas terkait di Kabupaten Halmahera Tengah.
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Tengah, BPSDMI siap memberikan dukungan aktif dalam mengembangkan Pendidikan Vokasi Industri dan Sumber Daya Manusia untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten sehingga memiliki daya saing yang unggul di era industri 4.0.
ADVERTISEMENT
"BPSDMI akan menyelenggarakan dan mengembangkan Program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi Industri Berbasis Kompetensi. Pada tahun 2021 sebanyak 981 mahasiswa mengikuti pendidikan ini yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 Provinsi," ujar Kepala BPSDMI Arus Gunawan dalam keterangan tertulis, Jumat (25/3).
Pada tahun ini BPSDMI menargetkan 1.100 mahasiswa mengikuti program ini, yang salah satunya akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan PT. IWIP di bidang Pengolahan Logam dengan total peserta 96 mahasiswa yang terbagi dalam 3 (tiga) program studi yaitu: Pengelasan, Kimia Mineral, dan Teknik Instalasi Listrik.
Arus menuturkan, Kemenperin melalui BPSDMI berkomitmen mendukung program vokasi yang link and match antara industri dengan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan sektor industri yang selama ini belum bisa terpenuhi, khususnya untuk sektor pengolahan logam yang sedang didorong untuk dikembangkan di kawasan Industri wilayah timur Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam penyelenggaraan program ini, BPSDMI menugaskan Politeknik Industri Logam Morowali sebagai mitra PT. IWIP karena Politeknik ini telah memilki success story dalam penyediaan SDM Industri kompeten di kawasan Industri Morowali yang memiliki kesamaan dengan Kawasan Industri Weda Bay.
Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves, Muh Rasman Manafi, bahwa pengembangan wilayah di Halamahera ini tidak hanya nanti untuk sektor pertambangannya saja, tapi juga sektor perikanan dan maritimnya. Dan hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah yang signifkan.
Merujuk pada data hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2021 penduduk usia kerja di Kabupaten Halmahera Tengah berjumlah 39.855 jiwa. Dari seluruh penduduk usia kerja, yang termasuk angkatan kerja berjumlah 25.115 jiwa atau 63,01 persen. Dari seluruh angkatan kerja, tercatat sebanyak 1.062 yang diklasifikasikan sebagai pengangguran.
ADVERTISEMENT
Kevin HE selaku Vice President PT. IWIP pada sambutannya menyampaikan bahwa PT. IWIP sedang melakukan perluasan dan pengembangan produksi, sehingga membutuhkan SDM dari berbagai level pekerja mulai dari tenaga kasar, tenaga dengan skill sampai ke tingkat manajemen.
Kebutuhan tenaga kerja ini diutamakan terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar kawasan. Diharapkan Program kerja sama ini dapat mendorong pemenuhan kebutuhan SDM yang kompeten dan siap kerja dari wilayah sekitar kawasan dan di Kabupaten Halmahera Tengah.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM industri kompeten tanpa adanya re-training oleh industri. Semoga apa yang kita lakukan ini merupakan langkah nyata dalam mencetak sumber daya manusia industri yang kompeten di Indonesia,” tutup Arus.
ADVERTISEMENT