Kemenperin Klain Impor Baja Bisa Berkurang Hingga 35 Persen

9 Juli 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar muat baja Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar muat baja Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, memastikan bakal meningkatkan industri baja dalam negeri dan mengurangi impor.
ADVERTISEMENT
"Kalau lihat dari bajanya, dari sisi impor Pak Menperin sudah komit akan mensubstitusi paling tidak 35 persen sampai akhir masa jabatan. Jadi ini saya kira kita sama-sama memikirkan," kata Taufiek saat webinar yang digelar Hipmi dan disiarkan secara virtual, Kamis (9/7).
Meski begitu, Taufiek mengakui masih ada barang yang harus tetap impor. Ia mengatakan saat ini produksi baja di Indonesia masih rendah, yaitu 6,5 juta ton. Jumlah itu harus digenjot agar bisa bersaing dengan negara-negara lain.
"Kalau dari sisi impor based practice ada banyak yang tak bisa diproduksi, pasti dibuka untuk pembangunan infrastrukturnya dan sebagainya. Tapi kami tetap komit industri dalam negeri supaya terpenuhi semua itu dulu," ujar Taufiek.
Bongkar muat baja Foto: Helmi Afandi/kumparan
Taufiek menjelaskan, memperbanyak produksi baja dalam negeri juga akan membuat Indonesia mampu bersaing dari segi harga. Namun, dari segi kualitas harus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
"Kalau masalah price pemerintah sudah hadir melalui TKDN. Tapi dari sisi spec atau mungkin jenis dari produk-produk tersebut, itu masih banyak kekurangan," ujarnya.
Saat ini Kemenperin sedang berupaya membangkitkan industri baja di Indonesia yang juga ikut terdampak virus corona. Langkah yang menjadi fokus Kemenperin adalah menggenjot dari sisi demand. Sehingga secara perlahan industri baja bisa bangkit lagi.