Kemensos Jamin BLT Minyak Goreng untuk 20,5 Juta Keluarga Tepat Sasaran

8 April 2022 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pedagang mengantre untuk membeli minyak goreng curah di Pasar Tambahrejo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/2/2022). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pedagang mengantre untuk membeli minyak goreng curah di Pasar Tambahrejo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/2/2022). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sejak kenaikan harga minyak goreng bulan lalu, pemerintah dengan cepat meresponsnya dengan meluncurkan program bantuan langsung tunai atau BLT minyak goreng.
ADVERTISEMENT
BLT minyak goreng ini akan disalurkan pada 20,65 juta keluarga, dengan rinciannya yaitu, 18,8 juta penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan 1,8 juta penerima program keluarga harapan (PKH) yang disalurkan lewat Kementerian Sosial (Kemensos).
Dalam proses pengumpulan data penerima program BLT ini Kemensos telah melakukan uji validitas data dengan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Seperti yang disampaikan oleh Sekjen Kemensos, Harry Hikmat, bahwa DTKS ini semakin ditingkatkan ketepatan datanya.
“Rumpun bantuan sosial pangan seperti yang kita ketahui menggunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan ini terus menerus ditingkatkan integritasnya dengan ketepatan sasaran untuk memastikan data yang bersumber dari DTKS,” Ujar Harry dalam konferensi pers online, Jumat (8/4).
Menurutnya, untuk bisa memastikan itu data tersebut valid, Kemensos meningkatkan update data setiap bulannya. Dari validasi tersebut, maka data masyarakat akan langsung terdata (Nama, Alamat, NIK, Kartu Keluarga).
ADVERTISEMENT
Selain update data yang masif dilakukan setiap bulannya, Kemensos juga melengkapi data tersebut lewat pendataan foto kondisi rumah melalui geotagging. “Pendataan foto ini dilakukan secara langsung ketika sembako diluncurkan,” tambah Harry.
Adapun jika masyarakat menemukan kasus-kasus seperti menemukan warga yang tidak mampu dan layak untuk menerimanya dapat dilaporkan untuk diajukan di aplikasi ‘Cek Bansos’.
“Jadi itu mekanisme yang terbangun untuk menjaga integritas dari DTKS, sehingga bantuan dapat tepat sasaran,” lengkapnya.
Selain itu Staf Khusus Menteri Sosial, Don Rezano, juga menegaskan bahwa secara umum validitas melalui DTKS terus menerus diperbaiki.
“Data DTKS hari ini sudah mencapai 143 juta dan data ini sudah mengalami proses yang panjang di daerah sudah ada lebih dari 30 juta data oleh daerah dan dukcapil,” Ujar Don.
ADVERTISEMENT