Kementan Curiga Ada Oknum yang Permainkan Harga Telur dan Daging Ayam

22 April 2021 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daging ayam. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging ayam. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga telur dan daging ayam kompak naik di sepekan pertama momentum Ramadhan 2021. Khusus wilayah DKI Jakarta saja misalnya, harga telur rata-rata menyentuh Rp 25.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Angka ini, lebih tinggi Rp 1.000 dari harga acuan pemerintah. Sedangkan daging ayam, melonjak Rp 40.350 atau Rp 5.000 di atas harga acuan.
Kementerian Pertanian (Kementan) pun buka suara atas adanya kenaikan tersebut. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Nasrullah, menilai kenaikan tersebut cukup janggal lantaran kedua komoditas tidak kekurangan pasokan.
"Kita mendengar harga ayam di tingkat konsumen cukup tinggi di beberapa daerah, terutama Jawa Timur. kondisi kenaikan harga di tingkat produsen itu tidak sesignifikan kenaikan yang ada di konsumen, jadi kita harus cek ada apa di tengah-tengah nih, tidak imbang," jelasnya dalam webinar yang digelar INDEF, Kamis (22/4).
Peternak memanen telur di salah satu peternakan d Desa Padaharja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021). Foto: Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
Kementan memastikan, pemerintah tidak kekurangan stok sama sekali untuk dua komoditas ini. Terlebih lagi, ada produksi yang masih berlebih selama COVID-19 dikarenakan turunnya permintaan.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, dia memperkirakan kenaikan tersebut kemungkinan disebabkan oleh dua hal. Bila bukan karena permintaan turun, artinya ada pihak yang sengaja memanfaatkan momentum puasa.
"Sekarang surplus, jadi kenaikan bukan karena produksi kurang. Kemungkinan karena demand turun, atau karena ada praktik tertentu kalau sudah tidak wajar kan," jelas Nasrullah.
"Hasil pemotongan teman-teman pelaku usaha selama COVID-19, dari kelebihan produksi kita kurangi 70 persen, 30 persen kita simpan. Jadi kalau hitungan tidak ada saat ini kekurangan pasokan, yang ada kenaikan harga memanfaatkan momen puasa," sambungnya.