Kementan Jawab BPK soal Kalung Antivirus Corona: Bukan Jimat, Ini Hasil Riset

6 Juli 2020 13:29 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalung antivirus corona. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Kalung antivirus corona. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus melanjutkan produksi kalung antivirus berbahan dasar eucalyptus yang diklaim dapat membunuh virus corona.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sejak hasil penelitian Badan Litbang Pertanian Kementan itu mengemuka, banyak pihak yang mempertanyakan hingga meragukan khasiatnya.
Salah satu komentar datang dari anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi. Selain menyinggung soal tak dilibatkannya BUMN farmasi, ia juga mempertanyakan khasiat kalung tersebut.
"Minimal tanyalah ke Biofarma. Ini obat apa jimat?" pungkas Achsanul di laman twitter pribadinya.
Kalung anti-corona buatan Kementan. Foto: Dok. Kementan
Merespons hal itu, Kepala Badan Litbang Kementan, Fadjry Djufry menegaskan, hasil temuan mereka itu sudah melalui riset dan bisa dibuktikan keilmiahannya. Ia menolak kalung tersebut dikategorikan jimat alias sesuatu yang tanpa riset ilmiah.
"Ini bukan jimat. Jadi saya harus sampaikan ini berdasarkan riset, ada dasar ilmiah," tegas Fadjry dalam konferensi pers yang digelar Kementan, Senin (6/7).
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, Kementan juga tidak akan secara sembarangan mengklaim bahwa kalung yang mereka bikin ampuh membunuh virus. Badan Litbang Kementan, lanjutnya, telah berfokus kepada penelitian antivirus wabah sejenis corona selama puluhan tahun.
Selain itu, penelitian tersebut juga diperkuat dengan banyaknya tenaga ahli serta tanaman obat yang mereka punya.
"Saya tidak ingin mempertaruhkan jabatan sebagai kepala badan, ada 7.000 pegawai, 2.000 peneliti, 300 profesor, 500 doktor, tidak mungkin saya pertaruhkan. Balai Besar ini sejak 1991 kita sudah punya koleksi corona, alfa corona, beta corona," pungkasnya.