Kementan Jelaskan Penyebab Harga Beras Naik di Awal Tahun

11 Januari 2020 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang beras di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang beras di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui adanya kenaikan harga beras pada awal tahun 2020. Kenaikan harga beras dipicu masa panen yang telah usai. Artinya, produksi beras mulai berkurang.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Kementan Risfaheri mengklaim, saat ini pasokan beras masih aman.
"Bulan Januari produksi belum banyak karena belum masuk musim panen. Tapi stok beras cukup," katanya kepada kumparan, Sabtu (11/1).
Risfaheri mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan stabilisasi harga beras sembari menunggu masa panen tiba.
"Seiring dengan masuknya musim panen harga turun. Saat ini Pemerintah (Perum) Bulog terus melakukan Operasi Harga, melepas stoknya untuk stabilisasi harga," tambahnya.
Suasana kios pedagang beras di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, (11/1). Foto: Abdul Latif/kumparan
Risfaheri menambahkan, saat puncak panen pada bulan Maret hingga April 2020, ia memproyeksikan pasokan beras mulai lebih banyak.
"Panen puncak diperkirakan Maret-April. Kalau hujannya berlebihan atau ekstrem sehingga banyak sawah yang kebanjiran, baru ada pengaruhnya terhadap produksi (nasional) nantinya," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia pun menegaskan, hingga saat ini menurutnya stok beras belum ada pengaruh yang signifikan terhadap produksi nasional.
"Tetapi selama ini belum berpengaruhnya terhadap gangguan produksi secara nasional," jelasnya.
Mengutip infopangan.jakarta.go.id, harga beras medium naik. Harga tertinggi sebesar Rp 13.125 per kg di Pasar Minggu. Lalu harga terendah Rp 10.000 per kg di Pasar Ciplak, sementara harga rata-rata di DKI Jakarta Rp 11.737 per kg.