Kementan Pede Bisa Pasok 600 Ribu Ton Beras untuk Bulog

23 November 2022 20:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono ditemui pasca RDP bersama Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono ditemui pasca RDP bersama Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah empat tahun Indonesia tak melakukan impor beras, pemerintah kini menyiapkan alternatif tersebut.
ADVERTISEMENT
Agar importasi itu tak jadi terealisasi, Kementerian Pertanian harus menyediakan pasokan beras sebanyak 600 ribu ton dalam seminggu untuk bisa diserap Bulog.
"Optimis (tercapai). Harus dilakukan. Itu sudah penugasan," kata Sekjen Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono saat ditemui pasca RDP dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11).
Kasdi menjabarkan, Indonesia mempunyai 11 sentra produksi beras. Di luar sentra produksi, daerah produsen beras juga tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. "Itu yang akan jadi sumbernya," ujarnya.
Adapun sebelumnya terjadi beda pandangan antara pihaknya dengan Perum Bulog soal ketersediaan beras yang bisa diserap Bulog. Hal ini, kata Kasdi, yang kemudian akan dikoordinasikan bersama lintas instansi tersebut.
"Ini sudah disinkronisasi. Semua cari yang benar, semua melakukan validasi. Tak perlu dikonfrontir, ini kan pemerintah satu tidak jalan sendiri-sendiri," pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Tanggapan Bapanas

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Foto: Akbar Maulana/kumparan
Ditemui terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan penugasan untuk Kementerian Pertanian itu merupakan hasil RDP bersama Komisi IV DPR RI hari ini.
"Tadi yang disampaikan rapat DPR Komisi IV, Kementerian Pertanian akan menyanggupi membantu 600.000 ton masuk ke Bulog dalam waktu satu minggu," kata Arief.
Kendati begitu, Arief menegaskan bahwa penyerapan dalam negeri tetap menjadi prioritas. Adapun dari target 1,2 juta ton di Desember nanti, pasokan beras Bulog kini masih 594.856 ton. Padahal menurutnya pasokan beras pemerintah menjadi sangat penting. Untuk itu, demi menjaga stabilitas pangan, pemerintah bisa saja melakukan importasi.
Hal serupa juga dikatakan Dirut Bulog Budi Waseso yang menegaskan bahwa produksi beras petani lokal akan menjadi prioritas utama. Namun sebagai antisipasi, dirinya telah menjalin komunikasi dengan negara luar dan telah mendapatkan komitmen 500 ribu ton beras.
ADVERTISEMENT
"Sekarang sudah ada izin. Kemarin di putusan rakortas sudah dicadangkan (opsinya untuk impor). Tapi untuk pelaksanaannya saya akan melihat produktivitas dalam negeri," kata Buwas.