Kementan: Tambahan Impor Jagung 30 Ribu Ton karena Harga Masih Tinggi

8 Januari 2019 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedelai bercampur jagung. (Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
zoom-in-whitePerbesar
Kedelai bercampur jagung. (Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
ADVERTISEMENT
Pada Desember 2018 lalu, pemerintah memutuskan untuk membuka keran impor jagung sebanyak 100 ribu ton kepada Perum Bulog. Namun, di bulan Januari, pemerintah kembali mengeluarkan izin impor jagung pakan sebanyak 30 ribu ton yang ditargetkan bisa masuk sekitar bulan Februari hingga Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Sri Widayati, mengungkapkan, keputusan tambahan impor jagung pakan sebanyak 30 ribu ton sudah disepakati dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (2/11). Salah satu pertimbangannya adalah harga jagung pakan di tingkat peternak masih tinggi.
"Itu keputusan rakortas, mungkin pertimbangannya karena harga jagung yang masih tinggi. Saya kemarin dapat info sekitar Rp 5.800 per kilogram (kg)," katanya saat ditemui di Kantor Kementan, Jalan RM.Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (8/1).
Sementara itu, Widayati belum bisa memastikan bahwa penurunan harga jagung ini akan terjadi di bulan Januari. Dia hanya memastikan, bahwa panen akan terjadi di minggu ketiga Januari.
Petani Jagung (Foto: Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Petani Jagung (Foto: Kementerian Pertanian)
"Kemarin dapat info dari teman-teman tanaman pangan, itu mereka belum bisa jamin harga akan turun di bulan ini. Tapi, katanya mulai ada panen itu minggu ketiga Januari di Jawa, beberapa peternak di Jatim sudah mengatakan mereka mulai serap jagung petani," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara, sebanyak 100 ribu jagung impor yang diputuskan di akhir tahun lalu masih baru terdistribusi sebanyak 73 ribu. Sebanyak 60 ribu ton diberikan ke peternak di Teluk Lamong dan sisanya didistribusikan ke Cigading, Banten.
"Sisanya, yang 30 ribu ton lagi itu saya daat kabar dari Bulog akan masuk tanggal 10 Januari ini," tambahnya.
Salah satu peternak layer asal Malang, Herman, mengatakan harga jagung di kalangan peternak saat ini terus melambung sejak awal tahun kemarin. Bahkan, stok di kalangan peternak saat ini kosong.
"Jagung impor datang tapi tidak cukup membantu. Malah harga jagung mahal. Dulu di awal tahun harganya sekitar Rp 3.800 per kg, lama-lama naik jadi Rp 5.000 terus sampai sekarang naik lagi jadi Rp 6.000 sampai Rp 6.200 per kg," pungkasnya.
ADVERTISEMENT