Kementerian BUMN Ingin Pupuk Indonesia-Bulog Integrasikan Data Pajak

31 Januari 2020 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah BUMN yang mencapai ratusan ternyata tak sepadan dengan upaya peningkatan kualitas pelaporan pajak perusahaan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, baru dua BUMN yang melakukan integrasi pajak ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
Kedua perusahaan itu adalah PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). BUMN lain, terutama yang besar, diminta untuk segera melakukan integrasi pajak juga.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengatakan, setelah kedua perusahaan tersebut, dia ingin PT Pupuk Indonesia (Persero) segera melakukan integrasi data perpajakan ke pemerintah. Alasannya, karena BUMN ini mendapatkan dana subsidi pupuk yang besar dari negara tiap tahun.
"Lucu juga minta uang dari pemerintah tapi tidak terintegrasi kan aneh. Terutama bagi kami semua holding," kata Budi, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (31/1).
Wakil Menteri BUMN 1 Budi Gunadi Sadikin. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Selain terima dana subsidi besar, Pupuk Indonesia juga merupakan BUMN holding. Dia ingin, BUMN-BUMN yang sudah tergabung dalam holding lebih dulu melakukan integrasi data perpajakan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, mantan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum ini juga ingin dua holding BUMN besar yang berada di bawah pengawasannya yakni holding tambang dan holding semen juga melakukan hal yang sama.
Di luar tiga holding BUMN tersebut, Budi juga ingin Perum Bulog yang saat ini dipimpin Budi Waseso segera menyusul untuk integrasi data pajak. Alasannya sama, karena Bulog adalah BUMN yang mendapatkan kucuran dana besar dari pemerintah tiap tahun.
"‎Yang besar Pertamina subsidi energi, PLN subsidi listrik, Pupuk subsidi pupuk. Yang agak besar juga Bulog. (Nanti) Tambang dan Semen, tapi Pupuk prioritas yang mau saya kerjakan," jelasnya.
Kata dia, dari BUMN-BUMN tersebut, ada yang siap dan mau melakukan integrasi data pajak. Tapi, ada juga yang mengaku belum siap.
ADVERTISEMENT
"Ada yang gampang, siap dan mau. Ada juga perusahaan yang agak takut-takut. Saya utamakan adalah perusahaan-perusahaan yang bentuk holding," jelas dia.