Kementerian BUMN Tak Asal Rekrut Perempuan untuk BUMN: Harus yang Kompeten

11 Oktober 2021 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir bersama enam kandidat perempuan muda dalam acara Girls Take Over yang diadakan Plan Indonesia di Kementerian BUMN, Senin (27/9/2021). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir bersama enam kandidat perempuan muda dalam acara Girls Take Over yang diadakan Plan Indonesia di Kementerian BUMN, Senin (27/9/2021). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN berupaya membuat semakin banyak perempuan yang berkarier sebagai pimpinan khususnya di perusahaan pelat merah. Deputi SDM dan TI Kementerian BUMN, Tedi Bharata, memastikan upaya tersebut tidak sekadar asal menambah jumlah perempuan di BUMN.
ADVERTISEMENT
Namun, Tedi menegaskan perempuan yang terpilih adalah yang mempunyai kemampuan dalam memimpin sebuah perusahaan.
“Yang harus kita garis bawahi di sini adalah bahwa yang kita majukan ini tidak hanya sekadar perempuan atau tidak hanya sekadar muda, tetapi punya kompetensi,” kata Tedi saat acara yang ditayangkan di instagram Kementerian BUMN, Senin (11/10).
“Ini adalah PR kita sehingga target ini tidak hanya target dari sisi jumlah saja, tapi juga kompetensinya itu memenuhi sebagai pemimpin perusahaan,” tambahnya.
Untuk itu, program seperti edukasi ke calon pemimpin perempuan harus terus dilakukan. Tedi mengatakan upaya menyiapkan perempuan sebagai pemimpin tidak boleh hanya jangka pendek saja.
Tedi Bharata, pejabat Deputi SDM, Teknologi, dan Informasi di Kementerian BUMN yang dilantik Erick Thohir, Rabu (18/8). Foto: Kementerian BUMN
Tedi menganggap dampak dari kinerja pemimpin perempuan bisa dilihat secara jangka panjang. Meski begitu, ia mengakui masuknya perempuan di perusahaan bisa juga berdampak positif secara cepat.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya melihatnya lebih kepada jangka panjang, konsistensi, resiliensi dari perusahaan dalam jangka panjang. Kalau kita lihat hanya dalam kurun waktu 12 bulan ini belum terlihat dari sisi kinerja. Tapi dari sisi sisi dinamisme, dari cara komunikasi itu sudah akan terlihat,” ujar Tedi.
Keterlibatan perempuan di posisi strategis masih terbilang rendah. Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury, pada Maret 2021 lalu mengakui 60 persen BUMN belum memiliki keterwakilan kepemimpinan perempuan di level direksi.
Padahal, Menteri BUMN Erick Thohir, telah menetapkan target keterwakilan perempuan minimal 15 persen dari anggota direksi yang ada di BUMN.
“Di level direksi, sudah 33,6 persen BUMN keterwakilan perempuan sudah di atas 15 persen. Namun masih ada 7 persen BUMN yang memiliki keterwakilan di bawah 15 persen. Bahkan masih ada 60 persen BUMN di level direksi sama sekali belum memiliki keterwakilan perempuan,” jelas Pahala.
ADVERTISEMENT