Kementerian BUMN Tunggu Pasar Stabil Sebelum Restui IPO Anak Usaha Pertamina

20 Juni 2022 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Pertamina.  Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN sedang menunggu kondisi pasar stabil sebelum memutuskan perusahaan BUMN bakal melantai di bursa saham atau initial public offering (IPO). Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan di tahun 2022 ini sebenarnya ada peluang anak usaha Pertamina dan BUMN di sektor perkebunan.
ADVERTISEMENT
“Memang targetnya tahun ini kan kita harapkan paling tidak untuk di Pertamina itu ada beberapa, kemudian kita juga melihat mungkin potensi di perkebunan, anak usaha,” kata Pahala saat ditemui di Bogor, Senin (20/6).
Namun, rencana IPO tersebut dipastikan tidak dalam beberapa bulan ke depan. Sebab, kata Pahala, pihaknya masih melihat kondisi market setelah Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), resmi menaikkan suku bunga acuan 0,75 persen atau 75 basis poin (bps).
Keputusan itu diambil Federal Open Market Committee (FOMC) dalam rapat yang digelar 14-15 Juni 2022 waktu setempat. Dengan kenaikan 0,75 persen, suku bunga acuan AS berada di kisaran 1,5 persen dan 1,75 persen yang merupakan kenaikan suku bunga tertinggi sejak November 1994.
ADVERTISEMENT
“Nah ini kita lagi review bagaimana kondisi market atau kondisi pasar yang berkembang setelah kenaikan (suku bunga) 75 persen,” ujar Pahala.
Wamen BUMN Pahala Mansury di Sentul Eco Edu Forest Bogor. Foto: Moh Fajri/kumparan
Meski begitu, Pahala memastikan rencana bakal tetap ada perusahaan BUMN yang IPO tahun ini. Ia belum bisa memastikan berapa jumlahnya. Namun, Pahala membeberkan kalau salah satu yang ditargetkan IPO tahun ini adalah anak usaha Pertamina.
“Insyaallah masih akan ada yang terealisir karena berharap mungkin kondisi ini mungkin akan berlangsung 2, 3 bulan ke depan dari kondisi saat ini. Nah ini kita memonitor terus apakah memang market sudah mempertimbangkan kondisi-kondisi kenaikan tingkat bunga di AS tersebut,” ungkap Pahala.
"(Ada IPO) Insyaallah. (Grup Pertamina) Insyaallah, ya nanti kita sebut kalau sudah registrasi. Jadi ini dalam proses,” tambahnya.
ADVERTISEMENT