Kementerian ESDM Ungkap Jerman Mau Borong 150 Juta Ton Batu Bara Indonesia

17 Juni 2022 19:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridwan Djamaluddin Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Djamaluddin Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Jerman akan mengimpor batu bara dari Indonesia sebanyak 150 juta ton. Hal ini terjadi di tengah rencana Uni Eropa menyetop impor atau embargo batu bara asal Rusia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin. Dia berkata, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah berkomunikasi langsung dengan pemerintah Jerman.
"Pak Menteri kan yang ke sana kemarin dua minggu lalu. Yang saya dengar belum terkonfirmasi langsung, 150 juta, itu Jerman yang bilang segitu," kata Ridwan kepada wartawan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6).
Ridwan melanjutkan, dengan adanya pesanan jumbo dari Jerman tersebut, dia memastikan pasokan batu bara di dalam negeri masih mencukupi terutama melalui produksi perusahaan besar seperti PT Bukit Asam (PTBA).
"Sumber dari kita masih cukup kok termasuk yang besar-besar. Termasuk PTBA dan lain lain masih cukup kita," tegasnya.
Kendati memiliki pasokan cukup, Ridwan mengungkapkan pemerintah juga akan terus menggenjot produksi batu bara dengan menambah target produksi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB).
ADVERTISEMENT
"Nanti kita akan tambahkan produksinya di RKAB. Belum ada angkanya tapi gambaran permintaannya 150 juta. Itu yang bicara angka Jerman kalau yang saya tahu," jelasnya.
Dia pun menuturkan, belum ada negara lain yang meminta pasokan batu bara Indonesia selain Jerman hingga saat ini.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) bulan Juni 2022 naik 17 persen atau USD 48,27 per ton menjadi USD 323,91 per ton dari bulan Mei lalu, yaitu USD 275,64 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengatakan salah satu faktor penting dari kenaikan HBA Juni adalah kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia-Ukraina.
Uni Eropa mengeluarkan kebijakan akan menyetop impor batu bara dari Rusia efektif mulai Agustus mendatang. "Pembeli dari Eropa mulai aktif mencari pasokan batu bara dari Asia," katanya dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT