Kementerian PUPR Siapkan 450 Rumah untuk Eks Pengungsi Timor Leste

14 September 2021 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen. Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR tengah membangun rumah khusus buat warga baru di kawasan perbatasan Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
Rusus yang dibangun di daerah perbatasan RI-Timor Leste ini disiapkan untuk WNI yang merupakan eks pengungsi Timor Timur. Pembangunan perumahan ini masuk ke dalam program sejuta rumah serta pemerataan pembangunan di wilayah 3T.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penyediaan hunian ini diharapkan bisa membantu penduduk baru di wilayah perbatasan mendapatkan akses perumahan.
"Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Basuki dalam keterangan resmi PUPR, Selasa (14/9).
Basuki mengatakan, pemerintah Kabupaten Belu sebelumnya sudah mengusulkan pembangunan rusus sebanyak 450 unit. Terdiri dari 400 unit untuk masyarakat di daerah perbatasan dan 50 unit untuk asrama Brimob.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 300 unit selama tahun 2020 dan 2021. Pembangunan 300 unit rusus dibagi dalam 3 tahap yaitu 100 unit pada tahap I, 100 unit pada tahap II, dan 100 unit pada tahap III.
ADVERTISEMENT
"300 unit rusus tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 kopel," jelas Basuki.
Pembangunan tahap I telah dilakukan pada tahun 2020 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat. Seluruh rusus tahap pertama ini sudah selesai dan digunakan untuk penghunian sementara.
Sementara tahap II yang juga berlokasi di Desa Tohe, Kecamatan Raihat, dibangun pada tahun 2021 dalam paket pekerjaan reguler. Pembangunan Tahap II saat ini dalam proses konstruksi dengan progres telah mencapai 65,60 persen.
Sedangkan tahap III yang termasuk dalam paket PEN tahun 2021, masih dalam proses lelang. Pembangunan tahap III ini dilakukan di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk.