Kemnaker Sediakan 56 Ribu Lowongan Kerja di Job Fair Nasional

27 Oktober 2023 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 yang diadakan Kemnaker di JIExpo Kemayoran, Jumat (27/10/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 yang diadakan Kemnaker di JIExpo Kemayoran, Jumat (27/10/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyediakan 56.566 lowongan kerja dalam Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 yang diselenggarakan di JiExpo Kemayoran selama 3 hari, yakni 27-29 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka secara langsung perhelatan tersebut. Ma'ruf menilai, Indonesia mempunyai banyak aset esensial, salah satunya berlimpahnya sumber daya manusia (SDM) angkatan kerja berusia muda dan cakap digital.
"Namun saat yang sama kita masih memiliki tantangan yang tidak ringan. Surplus angkatan kerja ini mesti dibarengi dengan peningkatan produktivitas dan daya saing," tuturnya saat pembukaan kegiatan Festival Pelatihan Vokasi, Jumat (27/10).
Dengan begitu, Ma'ruf memastikan komitmen pemerintah menciptakan tenaga kerja Indonesia yang produktif dan berdaya saing, dengan menyediakan payung hukum penguatan kebijakan berupa Perpres tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Pembukaan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 di JIExpo Kemayoran, Jumat (27/10/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebutkan ajang tersebut dilaksanakan untuk menjawab persoalan pengangguran dan kompetensi ketenagakerjaan Indonesia yang harus mampu bersaing di pasar kerja global.
ADVERTISEMENT
"Pelaksanaan Job Fair Nasional ini kami akan menyediakan 56.566 lowongan pekerjaan dari 135 perusahaan, dan 10 perusahaan di antaranya membuka lowongan pekerjaan untuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas," katanya.
Ida menuturkan, tantangan ketenagakerjaan di Indonesia adalah persoalan daya saing, persaingan, dan mendapatkan kepercayaan dari dalam maupun luar negeri. Tenaga kerja juga harus bisa merespons persaingan global dan mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.
"Untuk menjawab tantangan tersebut, calon pekerja harus bisa menyesuaikan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Karena tenaga kerja terampil dengan produktivitas tinggi adalah salah satu kunci penggerak sektor potensial," tuturnya.
Ilustrasi Job Fair. Foto: Yermia Riezky Santiago 52/Shutterstock
Menurutnya, kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berpandangan maju dan produktif sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup.
ADVERTISEMENT
Pelatihan vokasi, lanjut Ida, merupakan bentuk pendidikan yang implementatif sehingga dapat mencetak tenaga kerja dengan keterampilan praktis dan siap kerja di berbagai industri maupun wirausaha.
"Dengan berbagai keunggulannya, pelatihan vokasi bisa menjadi solusi cepat untuk peningkatan kualitas kompetensi dan daya saing ketenagakerjaan di Indonesia," sambung Ida.
Ida berharap, pelatihan vokasi dapat efektif menurunkan angka pengangguran maupun kemajuan industri, sehingga diperlukan langkah konkret untuk menjembatani para pencari kerja dengan permintaan pasar kerja dalam sebuah proses bisnis yang terpadu, integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan secara efektif dan efisien.