Kenaikan Tarif Angkutan Jadi Penyebab Utama Inflasi Oktober Tembus 5,71 Persen

1 November 2022 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di kawasan Blora, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di kawasan Blora, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) inflasi Oktober 2022 mencapai 5,71 persen secara tahunan (year on year/yoy), meningkat 4,05 persen dari Oktober tahun lalu senilai 1,66 persen.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan sektor transportasi menyumbang inflasi paling tinggi sebesar 16,03 persen dan memberikan andil ke inflasi umum sebesar 1,92 persen. Penyebabnya karena tarif angkutan naik yang dipengaruhi lonjakan harga BBM.
“Penyumbang inflasi tertinggi secara yoy ini, beberapa komoditas seperti bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, termasuk tarif angkutan antarkota, tarif kendaraan online, dan bahan bakar rumah tangga, ini merupakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara yoy,” kata Setianto dalam konferensi pers Perkembangan Indeks Harga Konsumen Oktober 2022, Selasa (1/11).
Meski begitu, secara bulanan (month to month/mtm), IHK Oktober justru deflasi sebesar 0,11 persen karena per September 2022 mengalami inflasi 5,95 persen.
ADVERTISEMENT
Setianto mengatakan kontributor terbesar bulanan pada deflasi ini berasal dari sektor makanan, minuman, dan tembakau, yang menyumbang 0,97 persen, memberikan andil pada deflasi umum sebesar 0,25 persen (mtm).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam konferensi pers di Gedung BPS Jakarta, Senin (15/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Sementara itu, sektor transportasi menjadi kontributor inflasi terbesar bulanan senilai 0,35 persen, dengan sumbangsih 0,05 pada tingkat inflasi per bulan (mtm).
“Deflasi secara month-to-month ini untuk komoditas utamanya cabe merah, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, minyak goreng, tomat, dan bawang merah,” tutur Setianto.
Meski begitu, berdasarkan pantauan BPS di 90 kota, laju inflasi di sebagian besar kota mulai melemah. Inflasi di Sumatera tertinggi berada di Kota Padang sebesar 7,92 persen, di Jawa inflasi tertinggi ada di serang 7,54 persen di Bali Nusra tertinggi ada di Kupang inflasi 8,06 persen, dan Kalimantan tertinggi ada di Tanjung Selor 9,11 persen.
ADVERTISEMENT