Kenapa Erick Thohir Menghapus Direktorat Hulu Pertamina?

13 Juni 2020 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktorat Hulu Pertamina menjadi salah satu yang dihapus oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Penghapusan itu merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Jumat (12/6).
ADVERTISEMENT
Dihapusnya Direktorat Hulu tentu menimbulkan pertanyaan terkait arah Pertamina ke depan. Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengaku sudah mempelajari perubahan nomenklatur dari perombakan di Pertamina.
“Nah jadi kenapa seperti ini bahwa memang Pertamina maupun Kementerian BUMN ingin lebih memfokuskan hal-hal terkait teknis dan operasional itu langsung di bawah subholding, tapi untuk posisi-posisi holding-nya memang yang lebih pada pengaturan dan sebagainya, tapi bicara teknis operasional itu semuanya sepertinya masuk itu,” kata Mamit saat dihubungi kumparan, Sabtu (13/6).
Mamit mulanya sempat bertanya-tanya mengenai penghapusan direktorat tersebut. Namun, ia menganggap Kementerian BUMN memang menginginkan subholding nantinya fokus di teknis.
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
Apalagi ke depan banyak penugasan yang harus diemban Pertamina, seperti pengelolaan Blok Rokan sampai Blok Mahakam. Proyek-proyek tersebut tentu membutuhkan dana yang tidak kecil.
ADVERTISEMENT
“Karena kita tahu kan industri migas ini kan terutama di sektor hulu ini industri yang sangat penuh risiko dan ketidakpastian tinggi. Dibutuhkan dana yang cukup besar,” ujar Mamit.
“Mungkin arahannya adalah dengan dilakukannya subholding ini maka tugas CEO-CEO (subholding) ini untuk mencari dana sendiri untuk proyek-proyek yang ada melalui skema yang disiapkan. Itu yang saya tangkap,” tambahnya.
Mamit berpendapat apa yang dilakukan Erick sudah sesuai dengan arah Pertamina untuk menjadi perusahaan energi berskala internasional. Menurutnya, Pertamina juga sudah mulai beradaptasi dengan segala perkembangan yang terjadi khususnya di sektor energi.
“Bahkan saya melihatnya ada satu divisi memang lebih ke depan, yaitu terkait power energy. Jadi saya kira ini visi Pertamina untuk beralih terkait dari energi konvensional, karena kita tahu seperti kendaraan listrik sudah mulai banyak. Nah ini mestinya jadi salah satu cara memikirkan Pertamina ke depan untuk mengurangi energi konvensional,” tutur Mamit.
ADVERTISEMENT
Selain Direktorat Hulu, Erick Thohir juga menghapus Direktorat Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia, Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Direktorat Pengolahan, Direktorat Pemasaran Korporat, hingga Direktorat Pemasaran Retail.
Dengan begitu, Erick menyisakan enam posisi yakni Direktur Utama, Direktorat Keuangan, Direktorat SDM, Direktorat Logistik Supply Chain Infrastruktur, Direktorat Manajemen Aset, dan satu direktorat baru yaitu Direktorat Portofolio dan New Ventures.
Erick menjelaskan, penghapusan keenam direktorat itu justru agar Pertamina fokus pada bisnis intinya. Di bawah enam direktur yang dipertahankan akan dibangun subholding. Subholding itu masing-masing diisi seorang pemimpin atau CEO.
Rinciannya, CEO of Upstream, CEO of Gas, CEO Refining and Petrochemical yang dibantu satu deputi, CEO Commercial and Trading, CEO Power and NRE, dan CEO of Shipping.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat apa yang terjadi di Pertamina, kan ada holding, jadi bukan super holding ya, tapi dia punya subholding. Yang di holding memang direksinya harus enam, enggak boleh kebanyakan. Selain dirut, ada finance, human capital, corporate service. Nanti di subholding kita gabungkan unit-unit yang sangat banyak jadi satu kesatuan bisnis," kata dia dalam konferensi pers daring, Jumat (12/6).
Dengan skenario ini, akan ada pengangkatan pengurus baru untuk mengisi enam kursi CEO subholding. Karena sudah ada subholding, Erick akan memangkas banyak kursi direktur di anak usaha.
Dia mencontohkan, dengan hilangnya Direktorat Hulu Pertamina, CEO of Upstream (hulu) akan fokus pada bisnis inti hulu saja seperti menaikkan produksi dan lifting migas.
ADVERTISEMENT