Kenapa Zulkifli Zaini yang Jadi Dirut PLN, Bukan Rudiantara?

23 Desember 2019 20:59 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zulkifli Zaini. Foto: Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Zulkifli Zaini. Foto: Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero). Terpilihnya Zulkifli cukup mengangetkan, sebab Rudiantara sebelumnya disebut-sebut sebagai calon terkuat orang nomor satu di BUMN tersebut.
ADVERTISEMENT
Nama Rudiantara masuk dalam tiga calon Dirut PLN bersama Sripeni Inten Cahyani dan Sinthya Roesli. Sementara nama Zulkifli Zaini baru muncul belakangan.
Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga buka suara mengenai hal ini. Kata dia, karena Zulkifli Zaini dianggap lebih cocok dengan kebutuhan PLN saat ini.
“Untuk saat ini yang terbaik yang dibutuhkan PLN, Pak Zulkifli,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12).
Rudiantara. Foto: Kominfo
Katanya, saat ini PLN membutuhkan sosok yang mampu memperbaiki keuangan perusahaan. Salah satu caranya dengan melakukan efisiensi. Latar belakang Zulkifli Zaini adalah seorang bankir. Dia merupakan mantan Direktur Utama Bank Mandiri yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pengawas Indonesian Bankir Association (IBI).
“Pak Zulkifli ini ahli di manajemen keuangan. Kebutuhan PLN saat ini kita lihat ingin ekspansi dan perkuat distribusi, artinya cash flow harus kuat dan menurunkan biaya listrik. Jadi mau enggak mau ahli keuangan yang ngaruh (yang dipilih),” kata Arya.
ADVERTISEMENT
Jika arus kas perusahaan kuat, kata Arya, PLN bisa memberikan layanan lebih maksimal. Salah satunya adalah menurunkan tarif listrik seperti yang diminta Erick Thohir.
Arya pun membantah tak dipilihnya Rudiantara karena alasan politis. Menurutnya pemilihan dirut PLN semata-mata melihat kebutuhan perseroan tersebut. Dia juga meyakini selama ini pihaknya tak memberikan harapan palsu pada siapa pun, termasuk Rudiantara.
Untuk sementara ini, Arya mengaku belum tahu apakah Rudiantara akan kembali masuk bursa direktur utama BUMN atau tidak.