Kepala BKPM Buka-bukaan Dana Operasional Menteri, Terima Rp 120 Juta per Bulan

6 Maret 2020 17:55 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/1). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, buka-bukaan soal kecilnya gaji menteri dibandingkan anggota DPR, kini Kepala BKPM mengungkap dana operasional yang diterima menteri dan pejabat yang setingkat.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, membenarkan yang disampaikan Tjahjo Kumolo soal kecilnya gaji menteri. Di luar gaji, dia mengakui memiliki dana operasional yang besarnya ratusan juta rupiah per bulan.
“Tahu gaji menteri berapa? Rp 19 juta. Tahu Dana operasional menteri Rp 120 juta? Ada yang Rp 150 juta ya. Menkeu Rp 150 juta. Rp 120 juta itu, itu dipakai untuk biaya tamu semua yang ada datang di kementerian. Termasuk Pak Teten,” kata Bahlil di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (6/3).
Bahlil menyampaikan jumlah gaji tersebut kepada para pejabat dari Kementerian atau Lembaga, yang ditugaskan di BKPM untuk membantu mengurus perizinan usaha. Salah satu tujuannya memotivasi para pejabat yang masih muda, agar tidak gampang mengeluh dengan gaji.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurutnya sebagai pejabat yang tak kalah penting adalah harus harus siap mengabdi kepada negara.
“Pak Erick Tohir, Wishnutama, Nadiem Makarim, Bahlil Lahadalia, secara ekonomi itu sangat jauh sekali tapi kita harus buang pikiran dan kemewahan untuk pengabdian kita kepada negara,” ujar Bahlil.
Mobil dinas Menteri Foto: dok. Istimewa
Selain itu, Kepala BKPM merasa banyak pejabat yang sudah mengabdi puluhan tahun kepada negara, tetapi tidak banyak mengeluhkan terkait pendapatan. Hal itu, kata Bahlil, harus dicontoh khususnya oleh para pejabat yang saat ini masih bertugas.
“Kita ini anak muda harus malu sama yang tua-tua ini. Jadi yang tua-tua ini nggak pernah bertanya apa yang didapatkan dari negara, mereka ini terima gaji Rp 70 ribu ada kali dulu. Jadi kalau kita sudah terima gaji jutaan itu sudah nikmat yang Allah kasih,” ungkap Bahlil.
ADVERTISEMENT
“Ini bentuk cinta kita kepada negara. Dan kita harus malu kepada senior-senior kita, ini mereka nggak pernah ngeluh kiri kanan di tempatkan di mana saja,” tambahnya.
Sebelumnya Menpan RB, Tjahjo Kumolo, mengungkapkan penurunan gaji yang diterimanya sebagai menteri dibandingkan saat menjadi anggota DPR RI. Hal itu dia sampaikan, saat menjadi pembicara di acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan.
Politikus PDI Perjuangan itu mengenang, gaji pertamanya sebagai anggota DPR di tahun 1986 adalah Rp 980.000. Jumlah tersebut saat itu menurut Tjahjo sudah cukup besar. Jumlah gajinya sebagai wakil rakyat terus meningkat sampai akhirnya ia menjadi menteri.
“Gaji saya di DPR per bulan sudah Rp 260 juta. Enggak ngapa-ngapain, enggak main proyek, enggak main anggaran pokoknya dapat Rp 260 juta. Begitu jadi menteri, ini Pak Mendag juga kaget (gajinya) Rp 20 juta rupiah,” kata Tjahjo di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
Di periode pemerintahan Jokowi sebelumnya, Tjahjo Kumolo pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Sedangkan di karier politiknya di parlemen, dia enam periode menjabat anggota DPR RI.