Kepala BKPM: Investasi yang Masuk di RI Harus Gandeng Pengusaha Lokal dan UMKM

30 April 2020 12:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menegaskan setiap investasi yang masuk ke Indonesia harus melibatkan pengusaha lokal dan UMKM.
ADVERTISEMENT
Misalnya dalam investasi pembangunan infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), mewajibkan seluruh investasi menyentuh masyarakat, khususnya di sekitar lokasi proyek.
"Pak Presiden di rapat kabinet (menyampaikan) agar seluruh investasi yang masuk baik asing maupun dalam negeri harus bergandengan tangan, kolaborasi dengan pengusaha yang ada di daerah dan UMKM," kata Bahlil saat market sounding secara virtual proyek di Kementerian PUPR, Kamis (30/4).
Bahlil mengatakan pengusaha atau UMKM yang digandeng harus memenuhi syarat. Ia lalu mencontohkan investasi yang sudah dijalankan BKPM dengan menggandeng pengusaha lokal.
"Contoh katakanlah kami melakukan investasi Rp 38 triliun untuk Tanjung Jati Power Plant, kami minta 25 persen dari konstruksinya bisa menyerahkan kepada pengusaha yang ada di Jawa Barat yang memenuhi syarat," terang Bahlil.
Suasana di PTSP-BKPM di Kantor BKPM, Gatot Subroto. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
"Jadi bukan pengusaha Jabar yang ada di Jakarta, tapi benar-benar adalah pengusaha di Jabar yang ada di Bandung atau di mana proyek itu berada," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Bahlil menegaskan setiap proses tender harus digelar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia tidak mau proyek pemerintah dilakukan dengan cara-cara yang tidak benar.
"Saya blak-blakan ke investor bahwa jangan lagi pakai cara-cara lama, enggak penting. Sekarang itu zamannya kolaborasi. Kompetisi penting tapi kompetisi berakhir pada kolaborasi," tutur Bahlil.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.