Kepala BKPM Minta Maaf Sebut 4 Unicorn RI Berkantor Induk di Singapura

30 Juli 2019 21:30 WIB
Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, meminta maaf soal pernyataannya jika empat unicorn Indonesia berkantor induk di Singapura.
ADVERTISEMENT
Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui akun twitter resminya, @tomlembong, pada Selasa malam (30/7).
"Maaf&ralat @tokopedia dan @bukalapak sudah klarifikasi ke saya, @gojekindonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia," tulis Tom Lembong.
Tom Lembong mengaku telah berbicara terlalu jauh dalam mengomentari bahan riset Google-Temasek. Dalam cuitan tersebut, Tom Lembong juga melampirkan data dari Google-Temasek yang dia kutip.
"Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini."
Sebelumnya, Tom Lembong dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan II 2019, kepada wartawan menyatakan bahwa empat unicorn Indonesia diklaim oleh Singapura. Adapun unicorn yang dimiliki Indonesia adalah Gojek, Tokopedia, BukaLapak, dan Traveloka.
Pria yang akrab disapa Tom Lembong itu, menjelaskan klaim tersebut dimuat dalam sebuah riset yang dilakukan Google-Temasek. Temasek merupakan BUMN milik pemerintah Singapura.
ADVERTISEMENT
"Riset Google-Temasek, malah 4 unicorn kita diklaim sebagai unicorn mereka. Di situ disebut Indonesia punya nol, Singapura punya empat. Padahal, faktanya empat itu punya kita," ujar Lembong di kantornya, Jakarta, Selasa (30/7).
Setelah ditelisik, klaim tersebut didasarkan pada fakta bahwa lokasi perusahaan induk keempat startup tersebut disebut-sebut berada di singapura. Sementara mayoritas operasional dan aktivitas bisnisnya berada di Indonesia.
"Faktanya adalah 4 unicorn kita, induknya memang di Singapura semua. Uang yang masuk ke 4 unicorn kita, masuknya lewat Singapura," tambahnya.
Lembong menjelaskan, dana-dana segar tersebut masuk ke kantor induk di Singapura. Walaupun pada akhirnya dikirim juga ke Indonesia, itu hanya berupa pembayaran ke vendor, iklan, sewa kantor, dan lain sebagainya terkait operasional.
ADVERTISEMENT
Atas pernyataan tersebut, Gojek yang pertama memberikan klarifikasi. Perusahaan on-demand services ini menegaskan perusahaannya murni berdiri di Indonesia dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dan karyawannya 90 persen warga Indonesia.
Kemudian Traveloka dan Bukalapak juga membantah jika perusahaan induknya di Singapura. Perusahaan online travel agent (OTA) dan perusahaan e-commerce tersebut menegaskan kantor pusatnya di Jakarta dan murni perusahaan Indonesia.