Kepala Otorita Tak Mau Pembangunan IKN Jadi Pemicu Ketimpangan Sosial di Kaltim

13 September 2022 11:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono tidak ingin pembangunan IKN Nusantara justru memicu ketimpangan sosial masyarakat Kalimantan Timur, terutama masyarakat yang nantinya akan tinggal di kawasan penyangga.
ADVERTISEMENT
"Nantinya mereka yang ada di situ, mereka tidak melihat nusantara yang akan mejadi smart city, 'kok di sana bagus kita kok enggak'. Ketimpangan itu kita minimalisir dari awal dengan program-program yang sifatnya intervensi," kata Bambang dalam forum Konsultasi Publik RDTR IKN, Selasa (13/9).
Bambang mengatakan, pembangunan di IKN akan dilakukan secara merata. Dia berharap desa-desa di wilayah penyangga juga ada peningkatan fasilitas umum. Seperti misalnya puskesmas yang saat ini kondisinya kurang bagus nantinya bisa ditingkatkan.
Selain fasilitas kesehatan, Bambang mencontohkan fasilitas pendidikan seperti sekolah-sekolah yang nantinya akan dibangun dengan kurikulum yang baik. Dia mengatakan, sudah ada banyak pihak yang berkomitmen untuk membangun fasilitas-fasilitas itu untuk meningkatkan tarif hidup masyarakat.

Tak Mau Rakyat Kaltim Hanya Jadi Penonton

Bambang juga mengatakan pihaknya tidak mau masyarakat Kalimantan Timur hanya menjadi penonton dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan IKN Nusantara. Untuk itu dilakukan program-program pelatihan untuk masyarakat calon warga ibu kota negara itu.
ADVERTISEMENT
Program tersebut meliputi reskilling dan upskilling. Bambang menjelaskan bahwa program reskilling adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat sehingga memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dari pembangunan maupun penyelenggaraan pemerintahan IKN nantinya.
"Upskilling kalau mereka mau naik, dari mereka yang tidak bisa, katakan lah tukang mengolah baja menjadi seorang yang tersertifikasi. Dan itu kita lakukan bersama-sama para akademisi dan kementerian tenaga kerja misalnya. Banyak kementerian juga yang nanti akan membantu kita semua," jelasnya.
Selain itu, Bambang mengatakan masyarakat Kalimantan Timur juga dipersiapkan untuk menjadi pengusaha, tidak harus bekerja di sektor konstruksi saja. Dengan begitu, dia berharap ada banyak peluang usaha di IKN Nusantara nantinya.
"Itu yang kita ingin benar-benar kita persiapkan sehingga saudara-saudara kita di area dan daerah penyangga sekitarnya akan punya kesempatan yang sama paling tidak untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN," terangnya.
ADVERTISEMENT