Mal Sarinah Tutup Total.

Kerugian Besar Dialami Pertokoan dan Mal saat Demo Bawaslu

23 Mei 2019 9:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Mal Sarinah Tutup Total Pasca Kericuhan Demo. Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Mal Sarinah Tutup Total Pasca Kericuhan Demo. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi demo yang terjadi selama dua hari ini membuat sejumlah pertokoan dan mal menghentikan aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, pengelola pusat perbelanjaan merasa kecewa dan mengakui potensi kerugian yang cukup besar.
Salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang ritel, PT Sarinah (Persero), akhirnya terpaksa menutup gerainya sejak Selasa (21/5). Sebab, sejak adanya demonstrasi di Bawaslu Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, keamanan di wilayah sekitar tidak kondusif.
Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan, perusahaan cukup merugi akibat demonstrasi tersebut. Padahal biasanya, pada bulan Ramadhan menjelang lebaran, omzet penjualan meningkat dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
"Pendapatan rata-rata harian di Sarinah Thamrin adalah sekitar Rp 400-500 juta per hari. Bahkan kalau di bulan Ramadhan omzet kami 2 kali lipat," katanya kepada kumparan, Rabu (22/5).
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membersihkan sisa puing-puing pasca kerusuhan di MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Namun karena gerai Sarinah ditutup selama dua hari, potensi pendapatan tersebut hilang. Jika dihitung, pendapatan per hari Rp 500 juta, maka potensi Sarinah merugi mencapai Rp 1 miliar dengan penutupan gerai selama dua hari.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memastikan, kerusuhan tersebut telah menyebabkan kerugian bagi para pengusaha ritel.
"Tentu ada kerugian namanya ditutup sementara. Artinya tidak ada transaksi yang terjadi selama satu hari itu. Omzet pasti berkurang," kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mendey kepada kumparan, Rabu (22/5).
Sebelumnya, pantauan kumparan Rabu (22/5), di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat misalnya, tak ada pedagang yang berjualan. Pasar yang terkenal dengan produk tekstil dan garmennya hingga ke sejumlah negara tetangga itu, lengang.
Padahal biasanya disesaki pembeli, apalagi menjelang lebaran seperti saat ini. Tanah Abang dan Petamburan yang tak jauh dari pasar, termasuk dua lokasi yang dilanda kericuhan semalam.
Suasana Mal Sarinah Tutup Total Pasca Kericuhan Demo. Foto: Abdul Latif/kumparan
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menyatakan, kericuhan ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Situasi politik yang memanas akan membuat masyarakat enggan untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Kelas atas juga, mereka pasti akan terdampak daya belinya,” ujar Bhima.
Akibatnya, pertumbuhan penjualan ritel saat lebaran yang biasanya tumbuh dua digit dibandingkan hari-hari biasa, diprediksi hanya akan mencapai 5 persen. Jika kondisi ini berlarut, tak hanya konsumsi barang rumah tangga yang terganggu, tapi juga bisa merembet ke penjualan mobil dan properti.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten