Ketua Satgas PEN: Indonesia Kebut Beli Vaksin Corona dalam Jumlah Besar

24 Oktober 2020 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah menyatakan sekitar 6,6 juta dosis vaksin corona dari China tiba di Indonesia pada November mendatang. Vaksinasi massal akan dimulai juga awal bulan depan, lebih cepat sebulan dari rencana sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Vaksin yang dipesan dari China itu adalah produksi Sinovac, G42/Sinopharm, dan CanSino Biologics. Padahal ketiga vaksin itu disebut-sebut belum terbukti keampuhannya untuk menanggulangi virus COVID-19.
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa percepatan pengadaan vaksin adalah kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah.
"Saya hanya mau bilang ke teman-teman, strategi yang diberikan ke kami itu mendapatkan secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya (vaksin)," kata Budi dalam Kompas Talk Bersama KAGAMA: Strategi Indonesia Keluar dari Pandemi, Sabtu (24/10). Meski demikian Budi memastikan bahwa vaksin yang dipesan pemerintah sudah dijamin keamanannya.
"Tapi secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya itu adalah (vaksin) yang memenuhi standar WHO. Harus lewat safety standar WHO, setelah itu kami jangan sampai keduluan negara lain ambilnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini menurut Budi, urusan standar dan keamanan vaksin ada di tangan Kementerian Kesehatan dan BPOM. Sedangkan dari Satgas PEN bertugas membantu pemerintah melobi ke semua perusahaan vaksin yang ada di dunia.
Budi mengeklaim bahwa Indonesia sudah menghubungi semua produsen vaksin global kecuali tiga perusahaan yaitu Johnson, Gamalea dan Moderna.
"Cuma tiga yang belum kami deketin, yaitu Johnson, Gamalea di Rusia dan Moderna di Amerika Serikat. Yang lain terus terang, jujur sudah kami kontak," ujarnya.
Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin. Foto: dok. Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan PEN
Meski demikian Budi masih enggan membahas mengenai harga vaksin yang akan segera masuk ke Indonesia tersebut. "Kalau harga saya belum bisa jelaskan," ujarnya.
Seperti diketahui, Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac merupakan kandidat vaksin COVID-19 yang akan dipesan Pemerintah Indonesia dari Tiongkok, dan saat ini telah memasuki tahap finalisasi pembelian.
ADVERTISEMENT
Vaksin dari ketiga perusahaan tersebut, sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.
Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia, dan Pakistan. G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko dan Argentina.
Sementara Sinovac telah melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Indonesia, Brasil, Turki, Bangladesh, dan Chile. Emergency Use Authorization dari Pemerintah Tiongkok telah diperoleh ketiga perusahaan tersebut pada bulan Juli 2020.