Khawatir Perang Dagang AS-China, Wall Street Kembali Anjlok

30 Oktober 2018 7:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Senin (29/10). Hal ini dipicu kekhawatiran baru dari eskalasi perdagangan AS-China dan penurunan tajam saham teknologi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Selasa (30/10), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 245,39 poin atau 0,99 persen menjadi 24.442,92, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 17,44 poin atau 0,66 persen menjadi 2.641,25 dan indeks Nasdaq Composite (IXIC) turun 116,92 poin atau 1,63 persen menjadi 7.050,29.
Sempat menguat di awal sesi, indeks utama AS turun tajam setelah AS menyatakan tengah bersiap diri untuk mengumumkan penerapan tarif pada semua produk impor China di awal Desember, jika pembicaraan antara presiden Donald Trump dan Xi Jinping pada bulan depan berujung kebuntuan.
"Jelas, pertempuran dagang ini berpotensi menimbulkan sesuatu yang lebih buruk dari yang sudah ada," ujar Mark Luschini, Kepala Strategi Investasi di Janney Montgomery Scott, Philadelphia.
ADVERTISEMENT
Saham teknologi seperti Amazon.com Inc (AMZN.O), induk Google Alphabet Inc (GOOGL.O) dan Netflix Inc (NFLX.O), membukukan penurunan tajam. Sektor teknologi S&P 500 hingga turun 1,8 persen.
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
Saham Facebook (FB.O), Amazon, Netflix dan Alphabet telah kehilangan lebih dari USD 200 miliar dalam nilai pasar dalam dua sesi terakhir.
Sektor industri yang dianggap sensitif terhadap masalah perdagangan, turun 1,7 persen, dengan Boeing Co (BA.N) jatuh 6,6 persen.
Volatilitas pasar melonjak dalam beberapa pekan terakhir, berasal dari suku bunga the Fed yang lebih tinggi dan kekhawatiran tentang ketegangan ekonomi dan perdagangan. Investor juga mungkin semakin gelisah tentang ketidakpastian seputar pemilihan kongres AS, yang tinggal seminggu lagi.
Saham internet juga turut melemah oleh rencana Inggris untuk membebankan pajak kepada platform online.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saham pembuat perangkat lunak Red Hat Inc (RHT.N) melonjak 45,4 persen setelah perusahaan itu setuju untuk dibeli oleh IBM Corp (IBM.N) sebesar USD 34 miliar. Tetapi saham IBM turun 4,1 persen, membebani Dow Jones dan S&P.
Sebanyak 9,3 miliar saham berpindah tangan di Wall Street, lebih tinggi dari rata-rata selama 20 hari perdagangan sebanyak 8,5 miliar saham.