Khusus di Lombok dan Palu, Harga Pertamax Cs Tak Naik

10 Oktober 2018 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean panjang saat mengisi BBM di SPBU Kota Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Antrean panjang saat mengisi BBM di SPBU Kota Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) hari ini mengumumkan kenaikan harga BBM Pertamax Series dan Dex Series serta Biosolar Non PSO mulai pukul 11.00 WIB di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, khusus untuk daerah-daerah yang baru saja dilanda bencana, yakni Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Palu hingga Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng), Pertamina memutuskan untuk tidak menaikkan harga.
"Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik," demikian bunyi keterangan resmi Pertamina, Selasa (10/10).
Pertamina menjelaskan bahwa kenaikan harga merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik, di mana saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus USD 80 per barel.
Pertamax Series, Dex Series, dan Biosolar Non PSO termasuk sebagai Jenis BBM Umum yang tidak disubsidi pemerintah, harganya naik turun mengikuti harga minyak dunia dan mekanisme pasar.
ADVERTISEMENT
"Ini kan Jenis BBM Umum, keekonomiannya memang segitu," kata VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, kepada kumparan.
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
Harga BBM Umum tidak ditentukan oleh pemerintah, tapi oleh Badan Usaha. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2018 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, pada Pasal 4 ayat 3 diatur bahwa perubahan harga jual BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan sebagainya tak perlu meminta persetujuan Menteri ESDM. Badan usaha cukup melaporkan saja ke Menteri ESDM.
Jika Pertamina tak menyesuaikan harga Pertamax, BUMN perminyakan ini bakal mengalami kerugian. "Kita hitung-hitungan bisnis, sementara ini yang terbaik," tutupnya.